BASF Batal Investasi US$ 2,6 Miliar, Menteri Bahlil: Bukan Dicabut tapi Ditunda

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Grace gandhi

Kamis, 27 Juni 2024 20:40 WIB

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat ditemui usai melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, membantah BASF dan Eramet mencabut rencana investasi pemurnian nikel di Indonesia senilai US$ 2,6 miliar dibatalkan.

Bahlil mengatakan, perusahaan yang awalnya merencanakan investasi setara kurs Rp 42,72 triliun tersebut tidak dicabut. Tapi ditunda. Dia mengatakan saat ini pemerintah masih berdiskusi dengan dua perusahaan tersebut.

"Sampai dengan sekarang kami lagi berdiskusi dengan mereka. Sementara bukan dicabut, tapi dipending sementara," kata Bahlil, yang menyatakan baru menerima kabar pencabutan investasi itu kemarin, Rabu, 26 Juni 2024.

Bahlil mengatakan, perusahaan asal Prancis dan Jerman yang dikabarkan membatalkan investasi itu akibat daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik di Eropa sedang turun. "Jadi harga pasarnya turun karena kompetisi dengan mobil-mobil negara lain," kata dia.

Menurut Bahlil, permintaan mobil listrik turun bukan hanya di Eropa. Hal itu juga terjadi di Amerika Serikat. Kelesuan itu membuat permintaan baterai turun. "Pasar di Amerika juga lagi lesu. Karena lagi lesu maka permintaan terhadap baterai itu berkurang," ujar dia.

Advertising
Advertising

Awalnya, dikabarkan proyek investasi berupa pemurnian nikel oleh BASF dan Eramet dilakukan pada proyek Sonic Bay di Maluku Utara. Pernyataan Bahli berbeda dengan bawahannya. Sebelumnya, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ichwan mengatakan dua perusahaan itu telah membatalkan investasi tersebut.

”Kami dari awal terus mengawal rencana investasi ini. Namun pada perjalanannya, perusahaan beralih fokus, sehingga pada akhirnya mengeluarkan keputusan bisnis membatalkan rencana investasi proyek Sonic Bay ini,” kata Nurul dalam keterangan tertulis pada Kamis, 27 Juni 2024.

Menurut Nurul, proyek ini berupa pembangunan pabrik pemurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitates (MHP). Nurul mengatakan, keputusan BASF dan Eramet membatalkan investasi adalah keputusan bisnis yang diperoleh setelah melakukan berbagai evaluasi.

Pilihan Editor: Pendapatan Negara Merosot, Sri Mulyani: Pajak Melambat, Bea dan Cukai Menurun

Berita terkait

Kementerian Investasi Klaim Layanan Perizinan Usaha Tetap Aman usai PDN Diretas

1 jam lalu

Kementerian Investasi Klaim Layanan Perizinan Usaha Tetap Aman usai PDN Diretas

Contact Center Kementerian Investasi tidak mencatat keluhan pelaku usaha terhadap proses perizinan tersebut.

Baca Selengkapnya

CSIS Beberkan Bahaya Dominasi Investasi Cina di Indonesia

12 jam lalu

CSIS Beberkan Bahaya Dominasi Investasi Cina di Indonesia

CSIS menilai bertumpunya perekonomian Indonesia terhadap investasi Cina sangat berisiko bagi perekonomian dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Didominasi Cina, CSIS Sebut Keberagaman Investasi Indonesia Masih Rendah

17 jam lalu

Didominasi Cina, CSIS Sebut Keberagaman Investasi Indonesia Masih Rendah

Indonesia masih punya sejumlah persoalan untuk mewujudkan perdagangan dan investasi berkelanjutan karena lebih dari 50 persen investor dari Cina

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Bentuk Tim Family Office, Target Kelola Dana hingga Rp 8 Ribu Triliun

21 jam lalu

Jokowi Bakal Bentuk Tim Family Office, Target Kelola Dana hingga Rp 8 Ribu Triliun

Pemerintah Jokowi meyakini ada daya tarik tersendiri dari pengelolaan dana berbasis keluarga ini di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembahasan Family Office Dilanjutkan, Kini Jokowi Panggil Sandiaga, Wamenkeu, Bos OJK hingga Kepala BKPP

22 jam lalu

Pembahasan Family Office Dilanjutkan, Kini Jokowi Panggil Sandiaga, Wamenkeu, Bos OJK hingga Kepala BKPP

Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga pada hari ini membahas usulan family office.

Baca Selengkapnya

Ponsel Kelas Menengah, Realme 13 Pro+ Bersiap Hadir di Pasar Global

1 hari lalu

Ponsel Kelas Menengah, Realme 13 Pro+ Bersiap Hadir di Pasar Global

Belum setengah tahun Realme 12 Pro+ di pasaran, Realme 13 Pro+ dilaporkan telah mengantongi sertifikasi dari FCC Amerika.

Baca Selengkapnya

KEK Nongsa Digital Park Targetkan Investasi Tembus Rp 40 Triliun hingga 2032

1 hari lalu

KEK Nongsa Digital Park Targetkan Investasi Tembus Rp 40 Triliun hingga 2032

KEK Nongsa Digital Park menargetkan nilai investasi di kawasan itu mencapai Rp 40 triliun sampai dengan 2032.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Anggaran Makan Bergizi Prabowo Capai Rp 500 Triliun, FITRA: Anggaran Harus Transparan

2 hari lalu

Bahlil Sebut Anggaran Makan Bergizi Prabowo Capai Rp 500 Triliun, FITRA: Anggaran Harus Transparan

Menteri Bahlil sebut anggaran program makan bergizi Prabowo capai Rp 500 triliun. Sekretaris Jenderal FITRA Misbah Hasan dorong transparansi anggaran.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Investment Authority Bermitra untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Investasi di Indonesia

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Investment Authority Bermitra untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Investasi di Indonesia

MoU INA dan Australia ini merupakan langkah penting dalam menarik dan meningkatkan investasi Australia di Indonesia

Baca Selengkapnya

Luhut Dorong Pembangunan Fisik TPPAS Legok Nangka Senilai Rp 4 Triliun Dipercepat

3 hari lalu

Luhut Dorong Pembangunan Fisik TPPAS Legok Nangka Senilai Rp 4 Triliun Dipercepat

Menteri Luhut mendorong pembangunan TPPAS Legok Nangka untuk wilayah Bandung Raya dengan nilai investasi Rp 4 triliun agar bisa dipercepat.

Baca Selengkapnya