Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin. ANTARA/Ricky Prayoga
TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan tidak ingin ada penerbitan obligasi daerah selama dirinya memimpin Jabar, agar tidak menjadi beban keuangan daerah. "Obligasi daerah selama saya menjabat tidak perlu, karena saya tidak mau (membebani)," kata Bey dalam keterangan di Bandung, Ahad, 23 Juni 2024.
Bey menjelaskan langkah tersebut diambilnya, karena obligasi daerah yang merupakan pinjaman daerah jangka menengah sampai panjang yang bersumber dari masyarakat, perlu diperhatikan peruntukannya.
Obligasi daerah, lanjut Bey, harus dipakai sebesar-besarnya untuk membiayai kegiatan sektor publik. Selain itu, perlu memberikan pemanfaatan bagi masyarakat yang menjadi urusan Pemprov Jabar. "Saya bilang mohon diperhatikan betul jangan sampai membebani Pemerintah Provinsi ke depan, dan peruntukannya buat apa. Itu secara keekonomiannya harus betul," katanya.
Namun, Bey tak ingin dari obligasi daerah tersebut Pemprov nanti terbebani secara anggaran, seperti dari biaya bunga, biaya penjualan atau biaya administrasi. "Jadi saya bilang obligasi jangan pada periode saya, silakan pada Gubernur definitif," kata Bey.
Penjelasan Pj Gubernur Jabar Bey Soal Kecurangan PPDB hingga Pengumuman yang Terkendala
11 hari lalu
Penjelasan Pj Gubernur Jabar Bey Soal Kecurangan PPDB hingga Pengumuman yang Terkendala
BANDUNG - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjanjikan siap membatalkan kelulusan dalam PPDB SMA/SMK jika terbukti peserta didik melakukan kecurangan atau pun menggunakan data yang tidak wajar. "Walau sudah diumumkan (PPDB) saya minta jika ada yang melanggar aturan maka kelulusannya di anulir (tidak sah)," kata Bey dikutip dari keterangannya, Sabtu, 22 Juni 2024.