YLKI Kritik Rencana Pemerintah Naikkan Harga MinyaKita

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 23 Juni 2024 07:15 WIB

Pedagang memperlihatkan stok minyak goreng bersubsidi Minyakita di Pasar Induk Rau kota Serang, Banten, Ahad, 12 Februari 2023. Pedagang membatasi warga maksimal hanya bisa membeli 2 liter perorang dengan harga Rp15 ribu perliter atau diatas HET yang ditetapkan pemerintah Rp14 ribu perliter akibat terjadi kelangkaan. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah menyiapkan kenaikan harga minyak goreng MinyaKita dari harga eceran tertinggi (HET). Rencana itu mendapat respons Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI. Pengurus ini mengkritik rencana Zulkifli.

Pengurus Harian YLKI Agus Sujatno, mengatakan jika dilihat dari sudut pandang lembaga konsumen saat ini masyarakat sedang dihadapkan pada kenaikan beberapa komoditas. Misalnya kenaikan harga beras Bulog dari (HET).

Kenaikan bahan pokok itu terjadi beberapa waktu lalu, menjelang Hari Raya Idul Adha. Meski kenaikan bahan pokok itu tidak signifikan. "Ketika akan ditambah kenaikan harga eceran tertinggi MinyaKita, tentu akan tambah menggerus alokasi belanja konsumen," kata Agus, melalui aplikasi perpesanan pada Sabtu, 22 Juni 2024.

Agus menjelaskan, saat ini terjadi stagnan pada pendapatan masyarakat. Ini terjadi pasca-pandemi Covid-19. Bahkan pendapatan beberapa kelompok masyarakat justru mengalami penurunan. Sementara beberapa kebutuhan pokok masyarakat mengalami peningkatan. "Sementara kebutuhan terus meningkat. Dan itu kebutuhan pokok," tuturnya.

Sebelumnya Menteri Zulhas mengatakan akan menaikkan harga MinyaKita. Rencana meninggikan harga minyak goreng itu direncanakan terjadi minggu depan. Saat ini pemerintah masih berdiskusi perihal rencana kenaikan harga MinyaKita. "(Harga naik) minggu depan,” kata Zulhas kepada wartawan di Hotel Westin Surabaya, Kamis, 20 Juni 2024.

Advertising
Advertising

Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, Sebelumnya, Zulhas juga telah memberi sinyal bahwa HET MinyaKita akan naik sebesar Rp 1.500 menjadi Rp 15.500. Sementara, harga MinyaKita saat ini Rp 14 ribu per liter. Menurut dia, kenaikan itu disebabkan harga minyak goreng rakyat itu harus menyesuaikan nilai tukar rupiah yang merosot hingga Rp 16. 344 per dolar Amerika Serikat.

Agus menjelaskan, bahwa MinyaKita itu sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Dalam kebutuhan masyarakat melekat tiga hal. Pertama, akses dan ketersediaan. Sehingga negara harus hadir dan memastikan bahwa kebutuhan pokok tersedia di pasar. Kedua, keterjangkauan. Artinya kebutuhan pokok masyarakat harus dipastikan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

Menurut dia, standarnya adalah harga bahan pokok itu bisa dijangkau masyarakat bawah maupun kelompok. "Jadi bagaimana hal itu bisa dijangkau dalam hal pembelian," ujarnya. Ketiga, bahan pokok itu harus terhindar dari zat berbahaya. Agus mengatakan, tiga hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah. "Ini harus digarisbawahi oleh pemerintah."

Dia menjelaskan, ketimbang menaikkan harga MinyaKita, sebaiknya pemerintah memperhatikan tiga hal tersebut. Pemerintah harus menyediakan harga minyak goreng itu dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat. "Bukan harga yang jauh di atas kemampuan masyarakat membeli," ujar Agus.

Dia mengatakan, jika harga bahan pokok itu tidak dapat dijangkau masyarakat maupun kelompok bawah, itu sama dengan negara sedang berbisnis dengan rakyat. Menurut dia, kesan "negara berbisnis dengan rakyat" adalah sesuatu yang harus dihindari. "Kebutuhan pokok itu sesuatu yang harus dipenuhi oleh pemerintah," tutur dia.

Mantan Sekretaris YLKI itu menjelaskan, waktu menaikkan MinyaKita yang dipilih pemerintah saat ini kurang tepat. Alasannya, beberapa kali telah terjadi kenaikkan bahan pokok seperti beras. Beras merupakan bahan pokok sangat mendasar. Berikutnya, pemerintah akan menaikan kebutuhan dasar lain, yakni minyak goreng.

"Ketika itu dinaikkan masyarakat tertimpa dua kali hal yang cukup memberatkan," ucap dia. "Ini hal yang harus diuji ulang oleh pemerintah. Apakah ini saat yang tepat menaikkan harga minyak goreng."

Pilihan Editor: FNKSDA Minta Nahdliyin Tidak Ikut PBNU Terima Izin Tambang

Berita terkait

Fakta-Fakta Bantuan Pangan Beras yang Bakal Diberikan Pemerintah sampai Desember 2024

1 hari lalu

Fakta-Fakta Bantuan Pangan Beras yang Bakal Diberikan Pemerintah sampai Desember 2024

Presiden Jokowi akan menyalurkan bantuan pangan beras sampai Desember 2024. Namun, sebelum terealisasikan, simak terlebih dahulu fakta-fakta dari penyaluran bantuan ini!

Baca Selengkapnya

Zulhas Akui Dapat Ilmu Politik dari Jokowi, Yakin Bawa PAN ke Urutan 4 di Pemilu 2029

1 hari lalu

Zulhas Akui Dapat Ilmu Politik dari Jokowi, Yakin Bawa PAN ke Urutan 4 di Pemilu 2029

Ketua Umum PAN Zulhas mengaku mendapat ilmu dan resep rahasia dari Jokowi untuk meningkatkan elektoral partai itu di Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dapat Dukungan 38 DPW PAN untuk Kembali Maju sebagai Ketua Umum

1 hari lalu

Zulhas Dapat Dukungan 38 DPW PAN untuk Kembali Maju sebagai Ketua Umum

Zulhas mendapat dukungan dari 38 dewan pimpinan wilayah untuk kembali memimpin PAN di periode selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Singgung Pernyataan Mahfud Md soal Indonesia Emas 2045, Zulhas: Jangan Putus Harapan, Apalagi Mengejek

1 hari lalu

Singgung Pernyataan Mahfud Md soal Indonesia Emas 2045, Zulhas: Jangan Putus Harapan, Apalagi Mengejek

Zulhas menyinggung ucapan mantan calon wakil presiden Mahfud Md soal peluang Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

1 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PAN Gelar Rakernas Hari Ini, Bahas Pilkada hingga Pelaksanaan Kongres

1 hari lalu

PAN Gelar Rakernas Hari Ini, Bahas Pilkada hingga Pelaksanaan Kongres

PAN bakal menggelar Rakernas ke-4 pada hari ini, Sabtu, 29 Juni 2024. Agenda ini akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas serta jajaran pengurus DPP, DPW, DPD se-Indonesia,

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Usulkan HET MinyaKita Naik Jadi Rp 15.700 per Liter

1 hari lalu

Mendag Zulhas Usulkan HET MinyaKita Naik Jadi Rp 15.700 per Liter

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengusulkan relaksasi HET minyak goreng rakyat atau MinyaKita naik menjadi Rp 15.700.

Baca Selengkapnya

Waketum PAN Klaim Pengurus di Daerah Masih Tetap Ingin Dipimpin Zulhas

2 hari lalu

Waketum PAN Klaim Pengurus di Daerah Masih Tetap Ingin Dipimpin Zulhas

Kepastian Zulhas tetap menjadi Ketua Umum PAN akan ditentukan dalam kongres yang dibahas dalam rakernas partai besok.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siap Terbitkan Peraturan Baru Soal Bea Masuk Anti-Dumping dan BMPT untuk Tekstil, Ini Penjelasannya

3 hari lalu

Sri Mulyani Siap Terbitkan Peraturan Baru Soal Bea Masuk Anti-Dumping dan BMPT untuk Tekstil, Ini Penjelasannya

Sri Mulyani akan terbitkan Peraturan Menteri Keuangan soal penerapan Bea Masuk Anti-Dumping dan BMPT Tekstil. Apa itu anti-dumping?

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Daerah Kirim Kelebihan Produksi Beras ke IKN

3 hari lalu

Jokowi Minta Daerah Kirim Kelebihan Produksi Beras ke IKN

Presiden Jokowi meminta supaya kelebihan produksi beras yang ada di daerah dapat dikirim ke Ibu Kota Nusantara (IKN)

Baca Selengkapnya