Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, Persaingan di Industri Bank Syariah Bakal Kian Ketat

Kamis, 20 Juni 2024 08:31 WIB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI bakal ditinggalkan pemegang saham lama, sekaligus membuka pintu untuk pemodal baru tahun ini.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat dan praktisi sistem pembayaran, Arianto Muditomo, memprediksi persaingan industri perbankan syariah kian ketat khususnya dalam upaya menghimpun dana publik. Terlebih usai organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, PP Muhammadiyah mengumumkan pemindahan dana simpanannya di PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI pada 30 Mei 2024.

Arianto menjelaskan bank syariah penerima limpahan dana Muhammadiyah dalam hal ini bakal mendapatkan keuntungan tambahan likuiditas. “Namun mereka juga harus memperhatikan perimbangan pertumbuhannya di sisi aset, bila manajemen aset dan likuiditas tidak dijaga maka mereka akan mengalami penurunan margin yang signifikan,” katanya kepada Tempo, Kamis, 13 Juni 2024.

Sejumlah bank yang menjadi tujuan relokasi antara lain Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lain yang selama ini telah bekerja sama dengan Muhammadiyah.

Arianto berujar bank-bank itu seharusnya juga mampu memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan marin pembiayaan dan simpanan, sekaligus kualitas layanan untuk meningkatkan daya saing di tengah ketatnya kompetisi industri perbankan syariah nasional. Terlebih, bukan tidak mungkin jika langkah Muhammadiyah ini bakal terus berkelanjutan jika mendapatkan pelayanan dan kenyamanan seperti yang diharapkan.

“Muhammadiyah memiliki kompetensi yang sangat luas di bidang pengelolaan zakat, infaq, sedekah, pendidikan dan kesehatan, sehingga bank syariah lain akan berpeluang menjalin kerja sama yang lebih erat,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Dengan strategi yang tepat serta keunggulan yang dimiliki, bank-bank syariah lain dapat memenangi pasar dan meningkatkan eksistensi mereka di pasar perbankan syariah Indonesia. Meski secara umum tak tampak adanya isu likuiditas di pasar keuangan Indonesia saat ini, menurut Arianto usai berakhirnya momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, korporasi khususnya akan memulai produksi dan investasi, yang bakal membutuhkan peran bank sebagai salah satu sumber pendanaan.

“Jadi pengelolaan nasabah pemilik dana harus mampu dilakukan secara cerdas oleh pelaku industri bank, dimana bank harus mampu mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk mempertahankan kepercayaan nasabahnya sekaligus menarik nasabah baru untuk mempercayai bank tersebut,” ucap Arianto.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas sebelumnya berujar Muhammadiyah berkomitmen untuk mendukung persaingan yang sehat di industri bank syariah nasional. Muhammadiyah pun berkeyakinan perlu untuk menata banyak hal tentang masalah keuangannya, terutama menyangkut penempatan dana dan pembiayaan yang diterima.

“Fakta yang ada menunjukkan bahwa penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak berada di BSI, sehingga secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi,” ujar Anwar pada 5 Juni 2024.

Sementara di bank-bank syariah lain penempatan dana Muhammadiyah masih sedikit, sehingga petinggi Muhammadiyah beranggapan bank-bank syariah lain tak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dari segi penempatan dana maupun pembiayaan. “Bila hal ini terus berlangsung maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” katanya.

Pilihan Editor: Terpopuler: Sebab Muhammadiyah Marah dan Tarik Dana dari BSI, Polemik PBB di Jakarta Era Ahok, Anies dan Heru Budi

Berita terkait

Kader Muda Akar Rumput Bikin Petisi Desak PP Muhammadiyah Tolak IUP Ormas Keagamaan

20 jam lalu

Kader Muda Akar Rumput Bikin Petisi Desak PP Muhammadiyah Tolak IUP Ormas Keagamaan

Sejumlah elemen kepemudaan Muhammadiyah adakan petisi minta para elite mereka tak menerima konsesi tambang dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

PP Muhammadiyah: IUP Ormas Keagamaan Sejalan dengan Pemerataan Aset di Luar Oligarki

1 hari lalu

PP Muhammadiyah: IUP Ormas Keagamaan Sejalan dengan Pemerataan Aset di Luar Oligarki

Diktilitbang PP Muhammadiyah sebut IUP untuk ormas keagamaan sejalan dengan pemerataan aset di luar oligarki dan membantu beban APBN. Sinyal menerima IUP?

Baca Selengkapnya

BSI Siapkan 540 Kantor Cabang Selama Juli untuk Layanan Akhir Pekan

1 hari lalu

BSI Siapkan 540 Kantor Cabang Selama Juli untuk Layanan Akhir Pekan

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI menyiapkan sebanyak 540 kantor cabang di berbagai wilayah di Indonesia untuk layanan akhir pekan selama Juli.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Muhammadiyah dan MUI Ihwal Pemberantasan Judi Online

4 hari lalu

Tanggapan Muhammadiyah dan MUI Ihwal Pemberantasan Judi Online

Muhammadiyah menyatakan judi online dapat menjerumuskan anak-anak dan remaja dalam tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhammadiyah Rekomendasikan Warganya Pilih Irman Gusman di PSU DPD Sumbar

8 hari lalu

Alasan Muhammadiyah Rekomendasikan Warganya Pilih Irman Gusman di PSU DPD Sumbar

Muhammadiyah Sumbar menyatakan rekomendasi untuk Irman Gusman sebenarnya sudah akan diberikan pada Pileg DPD RI lalu.

Baca Selengkapnya

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

9 hari lalu

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

Kepolisian menyebut mayoritas bandar judi daring atau judi online yang beroperasi di Indonesia dikendalikan dari negara-negara kawasan Mekong.

Baca Selengkapnya

IUP Ormas Keagamaan : Muhammadiyah Belum Menolak, PBNU Lanjut Mengelola

9 hari lalu

IUP Ormas Keagamaan : Muhammadiyah Belum Menolak, PBNU Lanjut Mengelola

Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menyentil pihak-pihak yang menentang keputusan mereka untuk mengelola IUP ormas keagamaan

Baca Selengkapnya

Sinyal Muhammadiyah Terima IUP Ormas Keagamaan: Kalau Dikasih Tak Boleh Menolak

10 hari lalu

Sinyal Muhammadiyah Terima IUP Ormas Keagamaan: Kalau Dikasih Tak Boleh Menolak

Ihsan Tanjung sebut Muhammadiyah belum menentukan sikap perihal menerima atau menolak izin usaha pertambangan (IUP) oleh ormas keagamaan

Baca Selengkapnya

Terima Izin Tambang, PBNU: Kami Di-bully di Mana-mana

10 hari lalu

Terima Izin Tambang, PBNU: Kami Di-bully di Mana-mana

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Ulil Abshar Abdalla mengatakan saat ini PBNU sedang di-bully di mana-mana karena terima izin tambang.

Baca Selengkapnya

PP Muhammadiyah Gelar Sarasehan Tambang Ramah Lingkungan, Ada Sinyal Menerima IUP?

11 hari lalu

PP Muhammadiyah Gelar Sarasehan Tambang Ramah Lingkungan, Ada Sinyal Menerima IUP?

PP Muhammadiyah tak kunjung nyatakan sikap resmi soal izin tambang untuk ormas. Belakangan justru menggelar Sarasehan Tambang Ramah Lingkungan

Baca Selengkapnya