Women's Empowerment Principles Award 2024 Dibuka hingga 30 Juni, Cek 6 Kategori Penghargaan Ini

Rabu, 12 Juni 2024 09:30 WIB

WEPs Awards 2024. wepawards.com

TEMPO.CO, Jakarta - UN Women dengan dukungan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan Uni Eropa membuka pendaftaran untuk mengikuti UN Women Indonesia Women’s Empowerment Principles Award (WEPs Awards) 2024. WEPs Awards akan memberikan penghargaan untuk inisiatif dan praktik luar biasa dari perusahaan dan sektor bisnis dalam mendorong kesetaraan gender di dunia kerja.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam,H.E. Denis Chaibi, mengatakan pendaftaran WEPs Awards ini dibuka hingga 30 Juni 2024. Program ini, kata dia, akan menyoroti praktik baik dari perusahaan dan pemimpin bisnis dalam aksi memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

“WEPs Awards terdiri dari enam kategori, di mana penghargaan ini akan diberikan kepada perusahaan dan individu atas inisiatif untuk mendorong kesetaraan gender,” kata dia seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 10 Juni 2024.

Adapun, WEPs Awards 2024 ini terdiri dari enam kategori sebagai berikut.

1. Pembiayaan Inovatif.

Advertising
Advertising

2. Komitmen dan Tindakan Kepemimpinan.

3. Tempat Kerja yang Inklusif Gender.

4. Tempat Kerja yang Responsif Gender.

5. Pelibatan Masyarakat dan Kerja Sama Kemitraan.

6. Transparansi dan Pelaporan.


Wirausahawan, wirausaha sosial, UKM, perusahaan nasional dan multinasional, asosiasi industri, bursa saham, dan kamar dagang dapat menominasikan inisiatif teladan mereka dengan mengisi formulir daring di tautan berikut: bit.ly/daftarwepsawards2024.

Para pemenang akan dipilih oleh dewan juri dan diumumkan pada Oktober 2024 di acara penghargaan yang akan dilaksanakan di Jakarta. Pemenang Penghargaan WEPs Awards Indonesia akan maju ke tahap selanjutnya dan bersaing dengan perusahaan lainnya di Asia-Pasifik untuk dipilih sebagai pemenang regional.

Tantangan Perempuan dalam Dunia Kerja

Dengan dukungan Uni Eropa, WEPs Awards Asia-Pasifik adalah satu-satunya penghargaan tingkat regional yang mengakui inisiatif dan praktik baik dari sektor swasta untuk mendukung kesetaraan gender yang selaras dengan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) yang diluncurkan pada 2020 silam.

Hingga saat ini, WEPs yang merupakan tujuh prinsip yang memberikan panduan bagi perusahaan untuk menciptakan budaya bisnis yang lebih inklusif gender, telah ditandatangani dan mendapatkan komitmen dari 9.500 perusahaan di seluruh dunia, termasuk 182 perusahaan di Indonesia.

Country Representative, Dwi Faiz, mengatakan tantangan dalam dunia kerja seperti diskriminasi, segregasi pekerjaan dan tanggung jawab perawatan tak berbayar dengan proporsional masih menghambat perempuan dalam memasuki dunia kerja.

“Mencapai pemberdayaan ekonomi perempuan berarti menghilangkan hambatan dan membuka kesempatan di berbagai tingkatan. Hal ini juga berarti memobilisasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan bisnis, untuk mencapai tujuan ini,” kata Dwi Faiz.

Kesetaraan gender disebut memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan. Namun, terlepas dari kemajuan dalam pemberdayaan perempuan, masih terdapat hambatan bagi perempuan untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara setara dalam pembangunan ekonomi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 54,52 persen pada 2023. Angka ini jauh di bawah jumlah angkatan kerja laki-laki yang mencapai 83,98 persen. Selain itu, hanya 32,26 persen perempuan di Indonesia yang menduduki posisi manajerial pada 2022.

Selain itu, untuk mengakui kontribusi penting usaha kecil dan menengah (UKM) terhadap perekonomian Indonesia, tiga champion (SME Champions) akan terpilih dan diberikan kepada organisasi dengan kerja-kerja yang menunjukkan keselarasan kuat dengan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan.

Pilihan Editor: Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Berita terkait

KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

2 hari lalu

KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

Pelaksana Tugas Deputi Kemenkop UKM menyatakan pihaknya konsisten mengupayakan agar aplikasi Temu tidak mendapat tempat di pasar usaha Indonesia.

Baca Selengkapnya

NeutraDC Perkenalkan Artificial Intelligence bagi UKM Binaan Telkom di Mandalika

2 hari lalu

NeutraDC Perkenalkan Artificial Intelligence bagi UKM Binaan Telkom di Mandalika

Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka memberdayakan para pengusaha lokal agar mampu bersaing di pasar global, khususnya bagi pengusaha lokal di Mandalika atau Lombok.

Baca Selengkapnya

Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

2 hari lalu

Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

Kedutaan Besar Jerman menyoroti kerja sama antara Jerman dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos SCG Paparkan Proposal Rekomendasi Percepatan Transisi Masyarakat Rendah Karbon di Thailand

4 hari lalu

Bos SCG Paparkan Proposal Rekomendasi Percepatan Transisi Masyarakat Rendah Karbon di Thailand

Direktur Utama Siam Cement Group (SCG) memaparkan proposal langkah perceatan transisi hijau mulai dari regulasi sampai penguatan UKM

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

8 hari lalu

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Arab Saudi telah membentuk aliansi global untuk mendorong solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina

Baca Selengkapnya

Perjanjian Uni Eropa-Indonesia Tak Kunjung Beres, Zulhas Sebut Nama Prabowo untuk Menekan?

8 hari lalu

Perjanjian Uni Eropa-Indonesia Tak Kunjung Beres, Zulhas Sebut Nama Prabowo untuk Menekan?

Perjanjian ekonomi Uni Eropa-Indonesia sudah 9 tahun tak kunjung rampung, salah satunya terganjal syarat deforestasi dalam ekspor produk sawit.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

9 hari lalu

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim memerintahkan tentara untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh

Baca Selengkapnya

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

9 hari lalu

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

Menteri Keuangan yang juga tokoh ekstremis sayap kanan Israel Bezalel Smotrich tolak gencatan 21 hari di Lebanon

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Suarakan Keprihatinan Situasi di Timur Tengah di Sidang Umum PBB

9 hari lalu

Retno Marsudi Suarakan Keprihatinan Situasi di Timur Tengah di Sidang Umum PBB

Retno Marsudi membahas perkembangan perdamaian, keamanan, dan kestabilan di kawasan Timur Tengah, khususnya isu Palestina dengan Uni Eropa

Baca Selengkapnya

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

10 hari lalu

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

Produksi telur ayam lokal di Eropa sangat terpukul oleh gelombang impor telur-telur ayam dari Ukraina yang 30 persen lebih murah.

Baca Selengkapnya