PP Muhammadiyah Tarik Dana Simpanan dari BSI, Anwar Abbas: Terlalu Banyak Disimpan di Sana
Reporter
Han Revanda Putra
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 5 Juni 2024 20:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah Anwar Abbas angkat bicara soal penarikan dana simpanan dan pembiayaan organisasinya dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Menurut dia, penarikan itu disebabkan penempatan dana Muhammadiyah selama ini terlalu banyak berada di BSI.
Anwar menjelaskan kondisi ini secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk). Sementara, penyimpanan Muhammadiyah di bank-bank syariah lain masih sedikit. “Bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal penempatan dana maupun pembiayaan,” ujar Anwar Abbas melalui keterangan tertulis, Rabu, 5 Juni 2024.
Bila kondisi ini terus berlangsung, Anwar menyatakan akan terjadi persaingan di antara perbankan syariah. Dia menyebut situasi itu tidak akan sehat dan tidak mereka inginkan.
Meski begitu, Anwar menyatakan Muhammadiyah memiliki komitmen tinggi untuk mendukung perbankan syariah. Untuk itu, kata dia, Muhammadiyah akan terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya agar bisa berkontribusi bagi terciptanya persaingan yang sehat di antara perbankan syariah.
Karena itu, Anwar Abbas menyatakan Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal tentang masalah keuangannya, termasuk dalam dunia perbankan. Masalah itu terutama mengenai penempatan dana dan pembiayaan yang diterimanya.
PP Muhammadiyah mengumumkan akan menarik dana simpanan dan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke sejumlah bank syariah swasta. Keputusan ini diambil setelah konsolidasi keuangan PP Muhammadiyah dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Yogyakarta pada 26 Mei 2024.
Dalam sebuah memo bertarikh 30 Mei 2024, PP Muhammadiyah menyatakan akan mengalihkan dana itu ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan Bank-Bank Syariah Daerah. Selain itu, mereka juga akan memindahkan dana ke bank-bank lain yang selama ini bekerja sama dengan Muhammadiyah.
Memo tersebut ditujukan kepada Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah, pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, pimpinan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah, hingga pimpinan Badan Usaha Milik Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menyebut perseroan berkomitmen untuk selalu melayani dan mengembangkan ekonomi umat, di antaranya melalui upaya kolaborasi dengan mitra strategis dan seluruh stakeholder. Khususnya, dalam upaya mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Wisnu menyatakan BSI terus berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, baik institusi maupun perorangan. “Kami berupaya menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu, 5 Juni 2024.
Pilihan Editor: BSI Ingatkan Nasabah Hati-hati terhadap Penipuan Online Jelang Idul Adha