Deputi Gubernur Senior BI Beberkan Alasan Perlu Waspadai Penguatan Dolar AS

Senin, 3 Juni 2024 14:36 WIB

Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Destry Damayanti yang masih menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) yang masa jabatannya akan berakhir pada 7 Agustus 2024 mendatang tersebut merupakan calon tunggal Deputi Gubernur Senior BI yang kembali diusulkan oleh Presiden Joko Widodo untuk masa jabatan 5 tahun kedepan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) periode 2019-2024, Destry Damayanti mengingatkan bahwa Indonesia harus mewaspadai penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah atau disebut DXY.

"DXY terus mengalami peningkatan dan di lain pihak menyebabkan Asia dolar, termasuk rupiah mengalami tekanan. Ini hampir terjadi di seluruh mata uang dunia, termasuk rupiah di tengah suku bunga high for longer," kata dia dalam paparannya saat mengikuti fit and proper test sebagai kandidat Deputi Gubernur Senior BI periode 2024-2029.

Berdasarkan pantauan melalui aplikasi RTI pukul 13.00, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat pada level Rp 16.221 atau melemah 0,12 persen. Destry tak menampik bahwa nilai rupiah memang mengalami pelemahan.

"Memang Indonesia year-to-date (ytd) mengalami pelemahan hingga 3,86 persen. Namun dibanding regional, depresiasi yang terjadi di rupiah jauh lebih manageable dibandingkan dengan negara-negara lainnya," tuturnya.

Ia lantas mencontohkan won Korea yang mengalami pelemahan sebesar 5,43 persen, baht Thailand melemah 6,08 persen. Sementara itu, mata uang Turki melemah 9,19 persen.

Advertising
Advertising

"Walaupun pencapaian ekonomi kita relatif solid, kita tidak boleh terlena dengan pencapaian ekonomi saat ini. Tantangan volatility, uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA) itu masih ada, baik dari global maupun domestik," kata dia.

Destry menuturkan, semua tantangan tersebut menjadi konsideran utama bagi BI dalam merumuskan kebijakannya. Terlebih lagi berdasarkan Undang Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, BI memiliki tiga tujuan utama.

"Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan."

Pilihan Editor: Hari Ini Rupiah Diproyeksikan Menguat hingga Rp 16.210 per Dolar AS

Berita terkait

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

11 jam lalu

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

BI menegaskan bahwa uang Rp10.000 tahun emisi 2005 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Diprediksi akan Mendekati Rp16.000 per Dolar AS

20 jam lalu

Rupiah Melemah, Diprediksi akan Mendekati Rp16.000 per Dolar AS

Pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi bakal terus berlanjut. Diperkirakan akan mendekati Rp16.000 per dolar AS. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah Imbas Konflik Timur Tengah

1 hari lalu

Rupiah Terus Melemah Imbas Konflik Timur Tengah

Pelemahan rupiah diprediksi berlanjut hingga Jumat imbas konflik antara Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Melemah Hari Ini, Diprediksi akan Terus Menurun Besok

2 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Melemah Hari Ini, Diprediksi akan Terus Menurun Besok

Nilai mata uang rupiah ditutup melemah melemah 62 poin ke level Rp 15.268 terhadap dolar Amerika Serikat pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Bank Mandiri ke-26, Kilas Balik Peleburan 4 Bank Pelat Merah

2 hari lalu

Hari Jadi Bank Mandiri ke-26, Kilas Balik Peleburan 4 Bank Pelat Merah

Bank Mandiri memperingati Hari Jadinya yang ke-26 pada 2024. BUMN ini lahir dari peleburan empat bank pemerintah pada 2 Oktober 1998.

Baca Selengkapnya

Mata Uang Rupiah Anjlok 66 Poin Hari Ini, Analis Prediksi Bakal Terus Melemah hingga Besok

3 hari lalu

Mata Uang Rupiah Anjlok 66 Poin Hari Ini, Analis Prediksi Bakal Terus Melemah hingga Besok

Mata uang rupiah melemah 66 poin di level Rp 15.206 pada akhir perdagangan sore ini, Selasa 1 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

PMI Manufaktur Indonesia Kembali Anjlok ke Level Kontraksi, Sudah 3 Bulan Berturut-turut

3 hari lalu

PMI Manufaktur Indonesia Kembali Anjlok ke Level Kontraksi, Sudah 3 Bulan Berturut-turut

Data teranyar S&P Global memaparkan PMI Manufaktur Indonesia kembali mengalami kontraksi dan sudah terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

BI Resmi Luncurkan Central Counterparty Hari Ini, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

BI Resmi Luncurkan Central Counterparty Hari Ini, Apa Saja Manfaatnya?

Bank Indonesia (BI) bersama OJK, BEI dan delapan perbankan resmi meluncurkan lembaga Central Counterparty atau CCP hari ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan, Bagaimana Prediksi Kondisi Awal Pekan Nanti

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan, Bagaimana Prediksi Kondisi Awal Pekan Nanti

Mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif untuk perdagangan Senin, 30 September 2024, setelah ditutup menguat pada akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

Penurunan suku bunga acuan BI biasanya akan direspons dengan penurunan suku bunga kredit pedbankan dan deposito. Kapan bank akan menurunkan bunga?

Baca Selengkapnya