Alasan Garuda Tak Ganti Armada yang Terkena Percikan Api saat Terbangkan Jemaah Haji

Kamis, 23 Mei 2024 09:55 WIB

Pekerja tengah melakukan perawatan pesawat Garuda Indonesia di fasilitas PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) di Cengkareng, Tangerang, Banten, Selasa 26 Maret 2024. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan Citilink menyediakan 1,4 juta tempat duduk dan 170 extra flight untuk musim mudik lebaran 2024. GIAA memperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sebanyak 18% dari tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengatakan masih menginvestigasi penyebab percikan api pada mesin pesawat dengan penerbangan GA-1105. Saat kejadian, pesawat yang terbang pada Rabu, 15 Mei 2024 itu tengah mengangkut 450 penumpang, rombongan calon jemaah haji asal embarkasi Makassar.

Irfan menjelaskan penyebabnya bisa dari dalam mesin maupun luar. "Hasil investigasi sementara, bukan dari luar ya. Jadi dari dalam, nah ini perlu lebih banyak investigasi," kata dia di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Rabu, 22 Mei 2024.

Berbagai ahli pun ikut membantu dalam proses investigasi pesawat, seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan National Transport Safety Board (NTSB), baik dari Garuda Indonesia, Amerika, maupun pihak Boeing.

Irfan mengungkap tidak ada rencana untuk mengganti pesawat sewaan tersebut. “Sekarang, untuk mendapatkan pesawat itu juga mohon ampun susahnya, karena jumlah pesawat yang level di pasar itu enggak banyak,” ucapnya.

Ia menjelaskan pesawat Boeing 747-400 itu hanya disewa saat musim haji tiba, yakni selama tiga bulan. Termasuk perawatannya. Tanggung jawabnya diserahkan sepenuhnya kepada pemilik.

Advertising
Advertising

Saat hendak menyewa pesawat, ia bermaksud mengklaim pesawat dalam kondisi yang memenuhi syarat. Mulai dari spesifikasi yang diminta oleh Kementerian Agama soal jumlah penumpang, sampai pengecekan langsung ke lokasi bersama Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.

Dalam proses pengecekan itu, ia berujar tak ada sinyal negatif dari DKPPU saat melihat rekaman perawatannya. Sehingga dinilai bisa terbang. "Bukan masalah usia, yang paling penting, ditangani dengan baik atau tidak?" tanyanya.

Ia berharap pesawat itu dapat segera beroperasi kembali. Tentu setelah melewati beberapa pemeriksaan baik internal maupun dari DKPPU. Jika belum bisa terbang, maka ia masih berupaya untuk menggunakan pesawat yang dimiliki.

Saat peristiwa itu terjadi, perusahaan menerbangkan jemaah dengan Boeing 777 dan Airbus, masing-masing dengan kapasitas 368 dan 242 penumpang. Meski imbasnya, 100 jadwal penerbangan reguler Garuda terdampak.

Ia memastikan bahwa seluruh jemaah yang terjadwalkan terbang dan menuju tanah suci itu terbawa. Ia pun meminta maaf atas keterlambatan tersebut. Jadi soal kinerja ini kami sangat memahami dan kami menyampaikan permintaan maaf kami, kata dia.

Pilihan Editor: Kronologi Pesawat Garuda Jamaah Haji Makassar Mendarat Kembali karena Kerusakan Mesin

Berita terkait

Jadwal Lengkap Kepulangan Jemaah Haji Indonesia 2024

6 jam lalu

Jadwal Lengkap Kepulangan Jemaah Haji Indonesia 2024

Jadwal Kepulangan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua kloter, berikut tanggalnya

Baca Selengkapnya

Pramugari Ingatkan Penumpang untuk Makan Sebelum Naik Pesawat, Kenapa?

7 jam lalu

Pramugari Ingatkan Penumpang untuk Makan Sebelum Naik Pesawat, Kenapa?

Seorang penumpang mengalami sakit lalu dinyatakan tidak layak terbang, dia mengaku tidak makan apa pun sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Alasan Timwas DPR Desak Pembentukan Pansus Haji

8 jam lalu

Sejumlah Alasan Timwas DPR Desak Pembentukan Pansus Haji

Misalmnya, terdapat jemaah haji yang tak memperoleh fasilitas bus, ataupun tenda saat melasanakan wukuf di Arafah maupun saat mabit di Mina.

Baca Selengkapnya

Tips Tetap Nyaman Naik Penerbangan Malam Hari saat Traveling

8 jam lalu

Tips Tetap Nyaman Naik Penerbangan Malam Hari saat Traveling

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat penumpang lebih nyaman saat harus ikut penerbangan antara malam sampai pagi hari.

Baca Selengkapnya

Tips Supaya Bagasi Keluar Pertama dari Pesawat saat Tiba di Tujuan

13 jam lalu

Tips Supaya Bagasi Keluar Pertama dari Pesawat saat Tiba di Tujuan

Jika tak ingin lama menunggu bagasi saat tiba di tujuan, ikuti tips ini agar koper bisa keluar lebih cepat.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas Cekam Jemaah Haji di Tanah Suci, 2040 Bisa Lebih Fatal

14 jam lalu

Suhu Panas Cekam Jemaah Haji di Tanah Suci, 2040 Bisa Lebih Fatal

Musim haji tahun ini jatuh dalam periode musim panas di Arab Saudi. Suhu harian maksimal tertinggi pekan ini dilaporkan 51,8 derajat Celsius.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua Gangguan Server PDN Kominfo, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta: Antrean Cek Imigrasi Lumayan Panjang

16 jam lalu

Hari Kedua Gangguan Server PDN Kominfo, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta: Antrean Cek Imigrasi Lumayan Panjang

Karena sistem masih gangguan, layanan perlintasan Imigrasi Soekarno-Hatta masih dilakukan secara manual.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Berpesan ke Prabowo Hati-hati Jaga APBN, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menumpuk Akibat Gangguan Server

20 jam lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Berpesan ke Prabowo Hati-hati Jaga APBN, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menumpuk Akibat Gangguan Server

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pemerintah Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjaga APBN saat membentuk program-program.

Baca Selengkapnya

562 Jamaah Haji Meninggal, Terbanyak karena Gelombang Panas

1 hari lalu

562 Jamaah Haji Meninggal, Terbanyak karena Gelombang Panas

Angka kematian jamaah haji 2024 bertambah menjadi 562 orang, yang sebagian besar karena gelombang panas.

Baca Selengkapnya

Timwas Haji Ingin Mengevaluasi Penyelenggaraan Haji 2024

1 hari lalu

Timwas Haji Ingin Mengevaluasi Penyelenggaraan Haji 2024

Ketua Timwas Haji DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau mengatakan, hampir semua masalah yang ditemukan dalam penyelenggaraan haji 2024 merupakan pengulangan dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk masalah transportasi, katering, dan tenda bagi jemaah. Sehingga evaluasi sangat dibutuhkan.

Baca Selengkapnya