Harga Emas Berpotensi Naik Usai Presiden Iran Tewas, Apa Saran buat Investor?

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Selasa, 21 Mei 2024 14:08 WIB

Ilustrasi emas. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer, menyebut harga emas berpotensi naik cukup besar. Salah satu sentimennya adalah imbas insiden yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Senin, 20 Mei 2024. Meskipun, harga emas pagi ini cenderung mengalami penurunan. Namun, kata Fischer, situasi ini masih bisa dimanfaatkan oleh investor yang menyukai analisis jangka pendek.

Hari ini, harga emas mencapai rekor tertinggi dalam perdagangan di Asia. Spot gold naik hampir 1 persen ke level tertinggi US$ 2.440,56 per troy ons. Sementara itu, gold futures yang akan berakhir pada bulan Juni mencapai rekor tertinggi US$ 2.444,55 per troy ons.

"Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, pasca kecelakaan helikopter yang melibatkan Presiden Iran. Situasi ini menambah permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven," kata dia dalam keterangan tertulis pada Selasa, 21 Mei 2024.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Platinum futures naik 0,2 persen menjadi US$ 1.096,5 per troy ons, sementara silver futures melonjak 3,2 persen ke level tertinggi lebih dari 11 tahun di level US$ 32,285 per troy ons.

"Kenaikan harga logam-logam ini didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga AS tahun ini serta meningkatnya permintaan dan pasokan yang lebih ketat, terutama pada logam industri," kata Fischer.

Advertising
Advertising

Secara keseluruhan, meskipun ada potensi penurunan harga emas dalam jangka pendek, namun menurut Fischer, faktor-faktor geopolitik dan kebijakan moneter global tetap memberikan dukungan terhadap harga emas. Dia mengimbau investor tetap waspada dan memerhatikan perkembangan yang ada.

"Investor diharapkan tetap waspada dan mempertimbangkan analisis jangka pendek untuk mengantisipasi volatilitas pasar yang tinggi."

Selanjutnya: Menurut Fischer, kecelakaan yang melibatkan Presiden Iran menimbulkan spekulasi....

<!--more-->

Menurut Fischer, kecelakaan yang melibatkan Presiden Iran menimbulkan spekulasi adanya keterlibatan pihak-pihak tertentu, termasuk Israel. Jika terbukti ada hubungan dengan Israel, kata Fischer, maka harga emas diperkirakan akan melonjak kembali. Hal ini didorong oleh ketidakpastian politik dan permintaan aset safe haven.

"Ketidakstabilan di Timur Tengah sering kali mendorong permintaan untuk aset safe haven seperti emas. Ketegangan yang meningkat, termasuk potensi konflik antara Israel dan Iran serta situasi militer antara Rusia dan Ukraina, menambah tekanan pada pasar," tutur Fischer.

Faktor lain yang mendukung harga emas adalah ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. Data inflasi AS yang lemah untuk bulan April telah meningkatkan harapan bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga paling cepat September tahun ini. Ekspektasi ini telah mendorong reli yang lebih luas di pasar logam mulia, termasuk emas.

Selain itu, Fischer juga menyoroti ketakutan terhadap kemungkinan pecahnya Perang Dunia III akibat kecelakaan tersebut menjadi perhatian utama investor. Jika ketegangan meningkat dan ada bukti keterlibatan Israel, harga emas diprediksi akan kembali naik signifikan.

"Namun, untuk saat ini, pasar masih dalam fase penyelidikan dan menunggu perkembangan lebih lanjut dari situasi ini."

Fischer menggunakan metode candlestick dan trendline untuk memprediksi pergerakan harga emas. Meskipun belum ada berita signifikan yang muncul hari ini, namun Fischer menyebut pola candlestick menunjukkan potensi koreksi.

"Tren emas yang sebelumnya berada dalam kondisi bullish yang kuat, sekarang perlu diwaspadai karena adanya tanda-tanda penurunan."

Pilihan Editor: Dikabarkan Gantikan Sri Mulyani di Pemerintahan Prabowo, Ini Tanggapan Tiko

Berita terkait

Harga Emas Antam Turun Rp 3.000

3 jam lalu

Harga Emas Antam Turun Rp 3.000

Harga emas batangan Antam hari ini turun Rp 3 ribu menjadi Rp 1.365.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.368.000 per Gram

1 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.368.000 per Gram

Harga emas batangan Antam hari ini naik Rp 5 ribu menjadi Rp1.368.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun jadi Rp 1,36 Juta per Gram, Saatnya Borong?

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun jadi Rp 1,36 Juta per Gram, Saatnya Borong?

Harga emas Antam hari ini Senin, 1 Juli 2024 turun Rp 2 ribu dibandingkan harga pada perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2

2 hari lalu

Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2

Saeed Jalili memperoleh 9,4 juta suara dalam pemilihan presiden iran pada 28 Juni, dan membuntuti anggota parlemen senior Masoud Pezeshkian di nomor 1

Baca Selengkapnya

Masoud Pezeshkian, Anggota Parlemen Kawakan yang Lolos Pemilu Presiden Iran Putaran 2

2 hari lalu

Masoud Pezeshkian, Anggota Parlemen Kawakan yang Lolos Pemilu Presiden Iran Putaran 2

Masoud Pezeshkian berhasil mengalahkan lawan-lawannya dalam pemilihan Presiden Iran pada Jumat, 28 Juni 2024 dengan memperoleh suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Tak Ada yang Tembus 50 Persen Suara, Pemilihan Presiden Iran Dilanjut Putaran Kedua

2 hari lalu

Tak Ada yang Tembus 50 Persen Suara, Pemilihan Presiden Iran Dilanjut Putaran Kedua

Jika tidak ada capres yang memperoleh lebih dari 50 persen suara dalam pemilu presiden Iran, maka 2 calon raihan suara terbesar maju ke putaran kedua.

Baca Selengkapnya

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.365.000 per Gram

3 hari lalu

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.365.000 per Gram

Harga emas Antam stagnan dalam perdagangan hari ini, Ahad, 30 Juni 2024 dan masih di Rp 1.365.000 per gram

Baca Selengkapnya

Said Jalili, Negosiator Nuklir Iran yang Mengincar Posisi Presiden

3 hari lalu

Said Jalili, Negosiator Nuklir Iran yang Mengincar Posisi Presiden

Said Jalili, seorang diplomat dan politikus konservatif Iran yang terkenal, berada di posisi kedua dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Jalili dan Ghalibaf Disebut sebagai Kandidat Kuat di Pemilihan Presiden Iran 2024, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Jalili dan Ghalibaf Disebut sebagai Kandidat Kuat di Pemilihan Presiden Iran 2024, Apa Alasannya?

Pemilihan Presiden Iran dilaksanakan pada Jumat, 28 Juni 2024. Dalam pemilu tersebut, disebut-sebut kandidat terkuat yakni Jalili dan Ghalibaf.

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

4 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya