IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Kamis, 25 April 2024 17:37 WIB

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 19,23 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.155,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,86 poin atau 0,84 persen ke posisi 923,49.

“Bursa Asia didominasi pelemahan, mengekor pelemahan yang terjadi di Dow Jones akibat meluasnya keraguan terhadap sektor teknologi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, 25 April 2024.

Dari mancanegara, di China penguatan terjadi pada bursa Hong Kong dan Shanghai yang disebabkan optimisme pasar terhadap perekonomian China.

Survei yang dilakukan Bloomberg memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) China akan sebesar 4,8 persen pada tahun ini, atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yang hanya sebesar 4,6 persen, atau mendekati target pemerintah China yang sebesar 5 persen untuk tahun 2024.

Advertising
Advertising

Namun demikian, penurunan properti tetap menimbulkan risiko terbesar terhadap pertumbuhan China pada tahun ini.

Di sisi lain, Bank of Japan (BOJ) tengah memulai pertemuan terkait penetapan suku bunga yang kami perkirakan BOJ akan tetap mempertahankan suku bunganya atau dapat juga menaikkan tingkat suku bunga guna menstabilkan nilai yen terhadap dolar.

Selanjutnya: Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon kenaikan suku bunga....

<!--more-->

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI dalam rangka menjaga nilai rupiah, sehingga sektor consumer non cyclical memimpin kenaikan sebab sektor ini banyak melakukan impor untuk bahan baku.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dipimpin sektor barang konsumen primer yang minus 1,55 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik sebesar 0,89 persen dan 0,71 persen.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang minus 1,14 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 1,13 persen dan 1,10 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu NASI, ATLA, KOKA, HILL dan MHKI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PYFA, PTMP, TINS, SMIL, dan BFIN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.111.129 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,71 miliar lembar saham senilai Rp14,92 triliun. Sebanyak 208 saham naik, 338 saham menurun, dan 235 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 831,60 poin atau 2,16 persen ke 37.628,50, indeks Hang Seng menguat 83,26 poin atau 0,48 persen ke 17.284,53, indeks Shanghai menguat 8,07 poin atau 0,27 persen ke 3.052,89, dan indeks Strait Times melemah 5,37 poin atau 0,16 persen ke 3.287,75.

Pilihan Editor: Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

7 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

13 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya