Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Rabu, 24 April 2024 11:25 WIB

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Cina telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya yang merupakan perpanjangan kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kereta api cepat Jakarta-Surabaya kita sepakat segera tim dibentuk," katanya dalam unggahan video di akun Instagramnya, dikutip Senin, 22 April 2024.

Pada awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, direncanakan dua proyek kereta cepat yaitu rute Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Namun, proyek Jakarta-Surabaya yang awalnya akan melibatkan kerja sama dengan Jepang tidak terlaksana. Di akhir masa jabatan periode kedua, Presiden Jokowi memutuskan untuk melanjutkan rencana tersebut dengan melibatkan Cina.

Perbedaan antara kedua proyek tersebut terletak pada negara pemasok kereta cepat dan kecepatan kereta. Awalnya, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya direncanakan dengan kerja sama bersama Jepang, tetapi kemudian digantikan dengan Cina.

Dalam kerja sama dengan Jepang, kereta diharapkan melaju dengan kecepatan 150-200 km per jam, sedangkan dengan Cina, diharapkan bisa mencapai 200-250 km per jam, mempersingkat waktu perjalanan menjadi 3,5 jam.

Advertising
Advertising

Perbedaan lainnya terletak pada biaya pembangunan. Biaya proyek Jakarta-Bandung pada 2019 diperkirakan sekitar Rp60 triliun, sedangkan biaya proyek Jakarta-Surabaya belum dihitung secara resmi oleh pemerintah, tetapi perkiraan awal menunjukkan bahwa melanjutkan proyek tersebut hingga Surabaya akan membutuhkan biaya sekitar 4,8 kali lipat dari proyek Jakarta-Bandung.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Jenis Kereta dan Keunggulannya

Dilansir dari IDX Channel, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan proyek infrastruktur strategis yang digagas untuk menghubungkan Ibu Kota Negara dengan Kota Bandung dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya. Proyek ini menggunakan teknologi kereta cepat yang canggih dan modern, dengan beberapa keunggulan dibandingkan dengan kereta api konvensional.

Jenis Kereta yang Digunakan

Kereta yang digunakan untuk KCJB adalah CR400AF, yang merupakan generasi terbaru dari kereta cepat buatan Cina. Kereta ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

1. Kecepatan Tinggi: CR400AF mampu melaju dengan kecepatan maksimum hingga 350 km/jam, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kereta api konvensional yang rata-rata hanya mencapai 100-120 km/jam.

2. Kapasitas Besar: Satu rangkaian CR400AF terdiri dari 8 gerbong dengan kapasitas total hingga 800 penumpang. Kapasitas ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kereta api konvensional yang rata-rata hanya mampu menampung 200-300 penumpang.

3. Kenyamanan: CR400AF dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk menunjang kenyamanan penumpang, seperti kursi yang ergonomis, AC, Wi-Fi, dan toilet yang bersih.

4. Keamanan: CR400AF dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, seperti sistem pengereman yang handal dan sistem sinyal yang modern.

Perbandingan dengan Kereta Cepat Lainnya

Kereta CR400AF telah terbukti performanya di berbagai negara, seperti China, Spanyol, dan Arab Saudi. Dibandingkan dengan kereta cepat di negara lain, CR400AF memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

Harga yang Lebih Terjangkau: Harga CR400AF relatif lebih murah dibandingkan dengan kereta cepat di negara lain, seperti Shinkansen di Jepang dan TGV di Prancis.

Teknologi yang Lebih Modern: CR400AF menggunakan teknologi yang lebih modern dibandingkan dengan kereta cepat di negara lain, seperti sistem propulsi yang lebih hemat energi dan sistem kontrol yang lebih canggih.

Kereta CR400AF yang digunakan untuk KCJB merupakan pilihan yang tepat untuk menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh yang singkat dan nyaman. Kecepatan tinggi, kapasitas besar, kenyamanan, dan keamanan merupakan beberapa keunggulan utama dari kereta ini.

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya merupakan proyek infrastruktur strategis yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar daerah di Pulau Jawa. Dengan teknologi kereta cepat yang canggih dan modern, kedua proyek ini diyakini mampu mempersingkat waktu tempuh perjalanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilalui.

Penting untuk terus memantau perkembangan kedua proyek ini dan memastikan bahwa pembangunannya dilakukan dengan transparan, akuntabel, dan tepat waktu. Selain itu, perlu dilakukan kajian mendalam mengenai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari proyek-proyek ini agar dapat diminimalkan dampak negatifnya dan dimaksimalkan manfaatnya bagi masyarakat.

MICHELLE GABRIELA | YUDONO YANUAR I NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati Jangan Pakai APBN Lagi

Berita terkait

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

4 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

16 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

1 hari lalu

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

Tuhiyat menyatakan prioritas MRT Jakarta saat ini menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

1 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

2 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya