Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Kamis, 18 April 2024 14:26 WIB

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menyebut harga minyak hingga hari ini masih menunjukkan pola kenaikan yang berkelanjutan. Menurut dia, salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga minyak adalah konflik antara Israel dan Iran yang sedang memanas.

"Meskipun terdapat sedikit penurunan saat ini, namun hal ini masih dalam area koreksi dan belum menunjukkan tanda-tanda perubahan yang cukup signifikan," kata Fischer dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 17 April 2024.

Fischer menyampaikan, konflik Iran-Israel juga dapat memicu Perang Dunia ke-3. Dengan Iran sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Timur Tengah, jelas Fischer, ketegangan dapat meningkatkan harga minyak secara signifikan.

Lebih lanjut, Fischer juga mengatakan bahwa kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS. Dia menjelaskan bahwa minyak diperdagangkan dalam dolar sehingga kenaikan nilai dolar membuat minyak lebih mahal bagi negara-negara dengan mata uang lain saat membeli minyak.

Konflik internal di Amerika Serikat, Fischer menerangkan, turut memberi pengaruh, khususnya konflik dengan Texas yang belum selesai.

Advertising
Advertising

"Ketidakpastian dalam politik domestik AS dapat mempengaruhi pasokan dan permintaan minyak, sehingga berpotensi meningkatkan harga lebih lanjut," ujarnya.

Kemudian, Fischer juga mengungkap bahwa pada hari Rabu, 17 April, minyak mentah sedikit mengalami penurunan pada sesi perdagangan AS. Pada New York Mercantile Exchange, harga futures minyak mentah untuk penyerahan Mei diperdagangkan pada US $ 85,47 per barel, menurun 0,07 persen dari sesi sebelumnya.

"Meskipun terjadi penurunan, minyak mentah masih berada di level yang relatif tinggi," tuturnya.

Dia juga menyebut bahwa level support minyak mentah diperkirakan berada di US $ 84,05 per barel sementara resistance berada di US $ 87,67 per barel. Selain itu, sambung Fischer, harga minyak Brent untuk penyerahan Juni juga mengalami penurunan sebesar 0,03 persen dan diperdagangkan pada US $ 90,13 per barel. Dia menyebut perbedaan antara harga minyak Brent dan minyak mentah adalah sekitar US $ 4,66 per barel.

Pilihan Editor: Konsumsi BBM Gasoline Meningkat Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran, Gasoil Turun

Berita terkait

Nyaris Kembali ke Pusaran Rp 16.000, Kurs Rupiah Melemah Jadi Rp 15.999 per Dolar AS

9 jam lalu

Nyaris Kembali ke Pusaran Rp 16.000, Kurs Rupiah Melemah Jadi Rp 15.999 per Dolar AS

Kemarin, kurs rupiah ditutup melemah 23 poin ke level Rp 15.978 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

19 jam lalu

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

Mantan karyawan PT Sepatu Bata yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) berusaha mencari tempat kerja baru.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 23 poin ke level Rp 15.978 per dolar AS

Baca Selengkapnya

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

1 hari lalu

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

Ketidakpastian politik terjadi di negara penghasil utama minyak dunia dengan meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan saikitnya Raja Saudi

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Peristiwa Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Peristiwa Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Harga minyak dunia naik pada awal perdagangan Asia, Senin, 20 Mei 2024. Kenaikan terjadi seiring kecelakan helikopter yang digunakan Presiden Iran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 15.900 - Rp 15.990.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

4 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

5 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

5 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

6 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya