Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Khairul anam

Kamis, 18 April 2024 11:53 WIB

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Pendiri Indef, Didik J. Rachbini, mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel. Ia berujar, konflik tersebut meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah dan sulit dihentikan lantaran hampir tidak tidak ada faktor yang mendamaikan.

“Bagi Indonesia, bagi presiden baru terpilih, kondisi tidak pasti ini bisa dan akan membuat berantakan dalam menjalankan kebijakan ekonominya, sekaligus menambah beban baru bagi masyarakat,” kata Didik melalui keterangan tertulis, Kamis, 18 April 2024.

Saat ini pun, kata Didik, dampak psikologis konflik tersebut sudah terasa. Karena itu, ia mengatakan pemerintah perlu ahli komunikasi publik yang mengerti masyarakat.

“Untuk calon pemerintah baru, mulai sekarang melakukan kebijakan komunikasi publik yang berhubungan dengan antisipasi kebijakan dari dampak perang Iran dengan Israel,” kata Didik.

Lebih lanjut, Didik menuturkan, sasaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan angan-angan lain dalam kampanye perlu dilupakan. Pemerintah baru, kata dia, mesti berfokus pada daya tahan dan daya beli masyarakat. Selain itu, mesti mengantisipasi terjadinya pengangguran besar-besaran.

Advertising
Advertising

Didik menjelaskan, ada tiga kebijakan yang harus diutamakan untuk menjaga dan melindungi golongan bawah dan rentan. Pertama, mengendalikan harga-harga atau menjaga inflasi.

“Ini merupakan duet pemerintah dan Bank Indonesia,” tuturnya.

Didik mengatakan Bank Indonesia berperan penting dalam mengendalikan sisi moneter. Sejauh ini, ia menilai, Bank Indonesia cukup baik dalam melaksanakan pengendalian inflasi dan lebih keras lagi menjalankannya saat dunia dalam puncak ketegangan. Sementara itu, dari sektor riil, pemerintah pusat dan daerah wajib memantau harga-harga kebutuhan pokok rakyat dari hari ke hari.

“Bahkan, memantau dari jam ke jam,” ujar Didik.

Kebijakan kedua, Didik melanjutkan, adalah kebijakan fiskal. Ini adalah satu-satunya instrumen kebijakan yang langsung dipakai pemerintah. Kebijakan fiskal harus dijaga agar pengeluaran tetap produktif dan mampu menjaga masyarakat bawah dan rentan.

“Kebijakan fiskal yang baik adalah prudent, berhati-hati dan mampu mengendalikan defisit,” tutur Didik. “Jangan jor-joran, proyek besar dikendalikan, dan populisme serampangan (dikendalikan).”

Kebijakan selanjutnya, kata Didik, adalah kebijakan untuk mempertahankan produktivitas dan dunia usaha di dalam negeri. Terlebih, sektor dalam negeri merupakan bagian terbesar, yakni 75 persen terhadap produk domestik bruto.

“Menjaga ekonomi dan usaha dalam negeri, terutama menengah-kecil, sangat penting di masa genting,” ujar Didik.

Ia juga mengatakan, kebijakan perdagangan luar negeri mesti diarahkan ke kawasan yang sedikit terpengaruh perang. Sementara ini, jalur ke Eropa Timur dan Eropa Tengah masih terganggu. Namun, pemerintah bisa mengarah ke mitra dagang di kutub ekonomi lain yang akan hidup terus, seperti Jepang, Cina, India, dan negara-negara Asean.

Pilihan Editor: Besok, Luhut dan Menlu Cina Wang Yi Rundingkan soal Kereta Cepat hingga IKN di Labuan Bajo

Berita terkait

DBS Proyeksikan Perekonomian Indonesia Tumbuh 5 Persen di Tahun Ini

5 jam lalu

DBS Proyeksikan Perekonomian Indonesia Tumbuh 5 Persen di Tahun Ini

PT Bank DBS Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada di kisaran 5 persen secara tahunan atau year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

6 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Prosesi Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Digelar di Tabriz

7 jam lalu

Prosesi Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Digelar di Tabriz

Prosesi pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi telah dimulai di kota Tabriz pada Selasa pagi.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

9 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

10 jam lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

11 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

16 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

19 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Lakukan Aksi Simpati atas Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

1 hari lalu

Partai Negoro Lakukan Aksi Simpati atas Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Partai Negoro pada Senin malam, 20 Mei 2024, menggelar aksi simpati di depan kantor Kedutaan Besar di Jakarta atas wafatnya Presiden Iran

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

1 hari lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya