Konsumsi Rokok Melewati Target Produksi  

Reporter

Editor

Minggu, 5 Juli 2009 18:04 WIB

Pabrik rokok Gentong Gotri di Semarang
TEMPO Interaktif, Jakarta - Konsumsi rokok nasional telah mencapai 240 miliar batang pada 2008, melampaui proyeksi produksi rokok pada roadmap kebijakan industri rokok nasional.

Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian, Benny Wahyudi mengatakan pemerintah memproyeksikan produksi rokok 240 miliar batang pada 2010, sesuai dengan roadmap industri hasil tembakau. "Tapi tahun ini saja produksi itu sudah tercapai," kata Benny di Jakarta.

Produksi rokok dalam lima tahun terakhir memang mengalami peningkatan dari 223 miliar batang pada 2004 menjadi 240 miliar batang pada 2008. Peningkatan rata-rata 4,78 persen per tahun. Sementara penerimaan cukai untuk tahun yang sama meningkat dari Rp 29,1 triliun menjadi Rp 49 triliun, atau meningkat rata-rata 13,64 persen per tahun.

Benny menjelaskan, berdasarkan roadmap industri hasil tembakau, pada 2007-2010 pemerintah memang memprioritaskan aspek penyerapan tenaga kerja dan penerimaan negara. Sehingga proyeksi produksi rokok masih digenjot.

Penerimaan cukai menjadi sumber potensial Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Peran industri rokok (cukai dan PPN) terhadap APBN pada 2008 sebesar Rp 57,7 triliun (6,45 persen). Tahun ini, angka itu ditargetkan meningkat 7,82 persen atau senilai Rp 66,4 triliun.

Menurut Benny, sampai 2010 kebijakan untuk industri rokok adalah melalui cukai dengan memperhatikan industri, pertumbuhan produksi alamiah dengan penyederhanaan sistem cukai, mempersempit perbedaan tarif cukai antar golongan pabrik, penerapan tarif cukai dari sistem advolorum menjadi spesifik, dan penanganan rokok ilegal.

Roadmap 2010-2015, Benny melanjutkan, masih memprioritaskan aspek penerimaan dari industri rokok. Meski periode ini sudah mulai memperhatikan aspek kesehatan. Pada 2015, produksi rokok diproyeksikan 260 miliar batang.

Pada periode ini, cukai akan ditingkatkan untuk pengendalian pertumbuhan produksi rokok. Sebab, pada 2020, ditargetkan produksi rokok tetap 260 miliar batang. "Jadi pertumbuhan dibikin leveling," kata Benny. Alasannya, kata Benny, setelah 2015 pemerintah memperkirakan perekonomian lebih baik. Sehingga, aspek kesehatan menjadi prioritas dibandingkan aspek tenaga kerja dan penerimaan negara. .

"Karena kurun waktu tersebut diperkirakan akan sulit mencari buruh rokok dan sigaret. Wajib belajar nanti sampai SLTA, mana pantas cuma jadi buruh rokok linting," tutur Benny.

Dia menambahkan, lahan perkebunan tembakau juga akan berkurang. Posisi petani secara ekonomi juga akan lebih baik dibanding sekarang, yang cuma menjadi buruh tani.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

50 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

50 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

51 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

3 Agustus 2023

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah bisnis milik Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

3 Agustus 2023

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta industri rokok memprioritaskan menyerap tembakau hasil produksi petani lokal.

Baca Selengkapnya

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

12 Mei 2023

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

Keberadaan cikal bakal rokok di Tanah Air telah ada sejak era 1600-an. Hal ini seiring masuknya tembakau ke wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

26 November 2022

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

Menurut Ifdhal Kasim, kabinet Jokowi - Ma'ruf tidak hadir selama ini dalam menangani masalah epidemi rokok di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

5 November 2022

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

Febrio Kacaribu memaparkan berbagai pertimbangan atas ditetapkannya kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

17 September 2022

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

Pembangunan Bandara Kediri dipastikan tidak berkaitan dengan kondisi penjualan rokok oleh Gudang Garam.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Vape Rumahan Diperkirakan Tertahan, Apa Penyebabnya?

11 Agustus 2022

Pertumbuhan Industri Vape Rumahan Diperkirakan Tertahan, Apa Penyebabnya?

Pemasukan cukai dari industri vape di Bandung tahun ini diperkirakan lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

Baca Selengkapnya