TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis point atau 0,25 persen menjadi 6,75 persen. Keputusan itu diambil setelah mengevaluasi perkembangan situasi ekonomi dan keuangan dalam negeri dan luar negeri.
Ekspor lebih baik, kuartal kedua menunjukkan surplus US$ 2,2 miliar. Permintaan konsumsi dalam negeri sangat baik tapi permintaan dunia belum membaik. Sementara rencana penyaluran kredit perbankan cukup tinggi beberapa waktu ke depan. Adapun inflasi bisa lebih rendah sampai akhir tahun dan nilai tukar akan stabil.
Menurut Miranda, kondisi perbankan nasional sampai saat ini baik, seperti tercermin dari perkembangan rasio kecukupan modal atau CAR yang tercatat rata-rata 17 persen, sedangkan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah 5 persen (gross).
Penurunan ini merupakan yang kedelapan kalinya sejak Desember 2008. Pada 3 Juni lalu suku bunga acuan sudah dipotong 0,25 persen menjadi 7 persen. Total bunga yang telah dipangkas sejak Desember hingga saat ini sebesar 300 basis point atau 3 persen.
EKO NOPIANSYAH
Berita terkait
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
1 hari lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaLagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS
1 hari lalu
Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaMeski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
1 hari lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
2 hari lalu
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca SelengkapnyaBNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga
2 hari lalu
PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.
Baca SelengkapnyaBNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024
2 hari lalu
Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
2 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
3 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaBI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
3 hari lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
3 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya