Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

Senin, 25 Maret 2024 21:16 WIB

Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional ATR BPN Agus Harimurti Yudhoyono hadiri rapat perdananya dengan Komisi II DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rapat kerja perdananya dengan Komisi II DPR hari ini, Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertahanan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY diberondong sejumlah pertanyaan soal mafia tanah.

Awalnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang menyinggung sebanyak 78 pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) tengah bermasalah hukum.

“Saya pelajari ada dalam proses penyelidikan, ada proses penyidikan, ada yang sudah jadi tersangka, ada dalam proses persidangan ada juga yang diputuskan bersalah,” kata Junimart pada Senin, 25 Maret 2024.

Junimart kemudian menanyakan bagaimana cara AHY membela mati-matian pegawai ATR BPN jika terlibat dalam kasus mafia tanah. Padahal saat ini negara baru bisa menyelesaikan 60 kasus sengketa yang bisa ditutupi dengan anggaran. “Setiap tahun itu ada lebih dari 1.000 sengketa,” ujarnya.

Sebelumnya, AHY memaparkan dalam presentasi rapatnya bahwa dua minggu lalu usai melaksanakan pra operasi pencegahan dan penyelesaian tindak pidana pertanahan yang dihadiri oleh Kanwil serta Kepala Pertanahan di Indonesia.

Advertising
Advertising

“Saya menegaskan tidak boleh ada lagi oknum atau pejabat internal yang sengaja atau tidak terlibat dalam praktik pertanahan,” kata AHY dalam rapat.

Dia telah menginstruksikan inspektorat jenderal untuk melakukan pengawasan internal secara ketat bagi yang melanggar akan ditindak tegas. Namun sebaliknya jika pejabat itu sudah bekerja sesuai aturan, maka dia tidak akan membiarkan ada Pejabat Kementerian ATR BPN masuk penjara akibat ulah mafia tanah.

“Saya akan bela dengan seluruh cara dan sumber daya yang kita miliki. Komitmen saya adalah menegakkan kebenaran dan keadilan di institusi Kementerian ATR BPN,” ujarnya.

Seminggu yang lalu, AHY mengaku pulang dari Surabaya untuk mengungkap mafia tanah di Jawa Timur. Pelaku memalsukan tanda tangan Kepala Dinas di daerah. “Ini sudah keterlaluan dan kami akan lanjutkan membuktikan di daerah lain. Gebuk mafia tanah ini bukan hanya sekedar jargon,” tuturnya.

AHY mengklaim pemberantasan mafia tanah yang telah dilakukan Kementerian ATR BPN telah berhasil menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp 13,2 triliun pada 2023. “Pada 2024 kami menetapkan target operasi 82 kasus dengan total bidang tanah 4.569 hektar dengan tujuan menghindari kerugian negara Rp 1,7 triliun,” katanya.

Usai rapat AHY kembali menanggapi soal pemberantasan mafia tanah dan fokusnya menguatkan investasi. “Kami ingin Kementerian ATR BPN bisa menghadirkan iklim investasi yang baik juga karena pertumbuhan ekonomi yang didorong pembangunan nasional,” kata AHY usai rapat. Adapun soal masalah sengketa tumpang tindih peraturan yang membuat celah masuknya mafia tanah, AHY yakin bisa menertibkannya.

Pilihan Editor: Satgas Anti-Mafia Tanah Temukan 82 Kasus dengan Kerugian Rp1,7 T, AHY: Kami Serius

Berita terkait

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

6 jam lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

1 hari lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

1 hari lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

1 hari lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

1 hari lalu

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

Pengesahan RUU Penyadapan mandek meskipun sudah masuk dalam Prolegnas 2015-2019.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

2 hari lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

3 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

3 hari lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

3 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

4 hari lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya