Kasus Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman, BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 23 Maret 2024 11:56 WIB

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov

Mahasiswi Psikologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Margareta Damayanti, merupakan salah satu korban TPPO ke Jerman, Ia mengaku tertarik dengan pengumuman yang dibagikan kampus karena ferienjob disebut masuk dalam program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan dapat dikonversikan menjadi 20 SKS.

Setelah membayar Rp 10 juta, ia mendapat pelatihan bahasa dan budaya Jerman oleh kampus. Sementara penjelasan dari PT SHB sangat minim. Bahkan wajah Direktur PT SHB Enik Ron Waldkönig yang gencar mengajak mahasiswa ikut program ini dengan iming-iming gaji besar dan pergi ke luar negeri, baru dilihatnya setelah berada di bandara Frankfurt.

Saat memberikan sosialisasi lewat aplikasi Zoom Meeting, Enik pun tidak pernah menampilkan wajahnya. Para mahasiswa langsung dibagi dalam beberapa kelompok dan dibekali tiket kereta menuju lokasi agen untuk disalurkan tanpa didampingi seorang pun.

Agen juga hanya memberi alamat kerja tanpa mendampingi para pemagang ini. Margareta kebagian kerja di sebuah rest area dan menjadi kasir. Kemampuan bahasa yang terbatas membuatnya sulit berkomunikasi dengan pelanggan dan mengenali produk yang dijual. “Kerjaan saya sebulan pertama nangis dan menulis cara pengucapan nama produk-produk,” tuturnya.

Sebulan kemudian, ia dipindahkan ke dapur. Meski hobi masak, ia kesulitan beradaptasi. Tiga minggu kemudian ia dikembalikan sebagai kasir.

Mahasiswa Jambi, Tania—bukan nama sebenarnya—turut mengikuti program ferienjob ini tahun lalu. Ia bercerita dipekerjakan di Auto-Kabel, perusahaan pengembang suku cadang mobil.

"Bukan rakit rangka mobil. Tugas kami cuma pasang label di rangka bagian dalam, kayak barcode gitu," kata dia kepada Tempo, melalui sambungan telepon, Jumat, 22 Maret 2024. Ini sebuah pekerjaan yang sangat berbeda dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampusnya.

Dalam pekerjaan ini, dia digaji dengan mata uang Euro. Setiap bulan dia menerima sekitar Rp 30,5 juta. Dia dan rekan lainnya dari berbagai kampus mendapat pekerjaan sama. "Setiap minggu diberi uang saku, tapi nanti ada pemotongan di gaji," tutur dia.

Program Ferienjob Tania dan rekannya ketahui dari Instagram resmi Universitas Jambi Setelah daftar, dia diterima sebagai salah satu peserta dari 80 mahasiswa. "Awalnya kami ragu, tapi disuruh bayar. Katanya biar urusannya lancar," tutur dia.

Begitu diterima sebagai peserta Ferienjob, Tania bergegas mengurus visa, paspor, tiket, dan perlengkapan perjalanan. Total duit yang dia habiskan mengurus semua itu ditambah tiket pesawat mencapai Rp 36 juta. "Bayar LoA (letter of acceptance/surat tanda diterima magang) Rp 1,7 juta," tutur dia.

Para mahasiswa magang juga diminta membayar biaya kontrak 350 Euro (Rp 5,9 juta). Namun, di awal mereka hanya memberi 250 Euro. "Tapi pas pulang kami diminta tambah 100 Euro," ujar dja.

Selain itu, Tania menuturkan ia dan peserta magang ferienjob lainnya diminta membayar Rp 5,1 juta per bulan untuk biaya sewa tempat tinggal selama di Jerman. Uang itu diberikan kepada koordinator yang mengurus mereka.

Koordinator ini juga menawarkan mahasiswa menggunakan dana talangan jika tak punya uang untuk membeli tiket pesawat keberangkatan ke Jerman.

Berikutnya: Pernyataan UNJ

Berita terkait

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah UNJ 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

2 hari lalu

Biaya Kuliah UNJ 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian tarif UKT dan IPI UNJ melalui jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri 2024.

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

4 hari lalu

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

4 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

4 hari lalu

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 kemarin meninggalkan sederet kisah dari peserta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

5 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Peserta UTBK: Soal Sulit, Kisi-Kisi Soal Gelombang 1 Tidak Membantu

5 hari lalu

Peserta UTBK: Soal Sulit, Kisi-Kisi Soal Gelombang 1 Tidak Membantu

Muhammad Azril Ramdani mengaku kesulitan mengerjakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024

Baca Selengkapnya

Mantan Buruh Pabrik Berharap Anaknya Lolos UTBK dan Dapat UKT Murah

5 hari lalu

Mantan Buruh Pabrik Berharap Anaknya Lolos UTBK dan Dapat UKT Murah

Santrianti mengantarkan anaknya Sandy ke lokasi UTBK sebagai bentuk dukungan sekaligus menghemat biaya pengeluaran transportasi.

Baca Selengkapnya

Suci Rahmawati yang Baru Sembuh dari Lumpuh Dipapah Ibunya untuk Mengikuti UTBK-SNBT di UNJ

5 hari lalu

Suci Rahmawati yang Baru Sembuh dari Lumpuh Dipapah Ibunya untuk Mengikuti UTBK-SNBT di UNJ

Jumiati (43) harus memapah anaknya, Suci Rahmawati yang baru sembuh dari kelumpuhan untuk mengikuti UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya