BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Kamis, 21 Maret 2024 12:51 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) akan mulai turun pada semester II 2024. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur pada Rabu, 20 Maret 2024 di kantor BI.

"Untuk FFR, kami masih melihat kemungkinan-kemungkinan di semester II ya. Bacaan-bacaan kami lebih mendasarkan pada assesment-assesment secara fundamental bahwa inflasi di AS yang masih di atas sasaran dan kemungkinan masih di atas sasaran sepanjang 2025," ucapnya.

Di samping itu, kata Perry, pertumbuhannya juga masih solid. "Kemungkinan-kemungkinan bacaan kami, Fed akan tetap sabar di semester II."

Menurut Perry, pasar bisa mempunyai informasi lain dan BI juga melihat ada sejumlah pelaku pasar memperkirakan bahwa mungkin akan turun pada Juni. Inilah yang dikatakan Perry menyebabkan istilah ketidakpastian keuangan global yang tinggi.

"Akan up and down, up and down. Itulah yang kemudian salah satunya untuk bagaimana kebijakan BI rate kami tetap 6 persen," tuturnya.

Advertising
Advertising

BI baru akan melihat ruang terbuka penurunan suku bunga BI rate pada semester II. "Itu base line scenario, tapi tentu bisa maju, bisa mundur kan."

Perry menjelaskan faktor-faktor yang menjadi pendorongnya. Adapun faktor utamanya adalah inflasi. "Kami masih meyakini kenaikan volatile food (VF) yang sekarang ini adalah temporer, karena faktor seasonal. Itu akan turun, sehingga kenapa kami meyakini bahwa inflasi IHK (indeks harga konsumen) akhir tahun masih tetap 3 persen. Inflasi inti juga masih tetap rendah," katanya.

Dalam hal infkasi ini, kata Perry, fokus yang perlu dilakukan BI adalah bagaimana koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah. "Untuk inflasi volatile food, Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dan memastikan stabilisasi nilai tukar. Itu fokus-fokus kami untuk kebijakan di bidang nilai tukar."

Pilihan Editor: Jasa Marga Prediksi 1,86 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek di Mudik Lebaran 2024

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

7 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

16 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

1 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

4 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya