Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Rabu, 20 Maret 2024 09:07 WIB

Muhammad Hanagroho. waskita.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun. Utang itu berasal dari perbankan, penjaminan atas kredit modal kerja (KMK) hingga obligasi non penjaminan.

Rinciannya adalah utang perbankan senilai hampir Rp 26,3 triliun, penjaminan KMK Rp 5,2 triliun dan obligasi non penjaminan Rp 4,7 trilun. Adapun progres update restrukturisasi Waskita Karya per akhir tahun 2023 yakni utang induk Rp 41,2 triliun.

Untuk melunasi seluruh total utang tersebut, kata Hanagroho, Waskita membutuhkan waktu hingga 17 tahun atau pada 2039. "Dengan kemampuan bayar bunga hingga 3,7 persen," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa, 19 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Hanagroho menjelaskan bahwa Waskita punya tiga sumber dana untuk penyelesaian utang. Ketiga sumber dana itu meliputi divestasi Rp 35 triliun yang mewakili 80 persen dari total sumber pelunasan utang, proyek eksisting sebesar Rp 8 triliun dan margin proyek baru Rp 4 triliun.

Waskita dalam perjalanannya telah melakukan proses renegosiasi kepada perbankan maupun pemegang obligasi untuk melunasi utangnya. Negosiasi itu, kata Hanagroho, telah mengerucut pada kesepakatan.

Advertising
Advertising

Selama hampir satu tahun, BUMN Karya yang bergerak di bidang konstruksi ini masih berada dalam posisi stand still atau penghentian sementara pembayaran kewajiban keuangan kepada kreditur untuk perbankan.

Adapun manajemen menargetkan dari progres restrukturisasi perbankan terutama untuk master restructuring agreement (MRA) agar dapat dilakukan penandatanganan (signing) pada April 2024.

"Selain itu juga kita ada negosiasi kepada pemegang obligasi non-penjaminan yang ada di market sebesar Rp 4,7 triliun," kata Hanagroho.

Sebelumnya, per Januari 2024, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengungkapkan bahwa proses restrukturisasi utang atau Master Restructuring Agreement (MRA) Waskita Karya masih belum rampung.

Saat itu, Sigit menjelaskan roses persetujuan MRA melibatkan semua lenders di perbankan maupun (pemegang) obligasi atau sukuk, dengan harapan diperoleh skema restrukturisasi kredit yang terbaik.

Sejauh ini, kata Sigit, proses restrukturisasi utang Waskita Karya berjalan dengan baik. Bank Mandiri akan terus mengawasi serta melaksanakan evaluasi ketat terhadap berjalannya proses restrukturisasi.

Pilihan Editor: Wamen BUMN: Waskita Karya Jadi Anak Hutama Karya Usai Restrukturisasi

Berita terkait

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

8 menit lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

1 hari lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

1 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

1 hari lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

1 hari lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

2 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

2 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

2 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya