Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Grace gandhi
Rabu, 20 Maret 2024 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky memproyeksi inflasi pada periode Maret dan April 2024 sehubungan dengan harga pangan yang sampai sekarang masih tinggi.
"Tampaknya tekanan dari inflasi pangan masih ada walaupun tidak setinggi sebelumnya," kata Riefky saat saat dihubungi Tempo, Senin, 18 Maret 2024.
Riefky memperkirakan harga pangan akan mereda seiring dengan fenomena El Nino yang akan berakhir paling lambat pada Mei 2024. Meski perlahan harga akan turun, jelas Riefky, harga pangan tetap mempengaruhi inflasi.
Lebih lanjut, Riefky berpendapat solusi yang tepat dalam kondisi seperti ini adalah kebijakan yang menyasar harga dan stok komoditas pangan. "Dalam jangka pendek, yang mempengaruhi itu impor dan intervensi suplai," ujarnya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa dari segi suku bunga relatif tak memberi pengaruh. Menurut Riefky, suku bunga biasanya berhubungan dengan intervensi dari sisi permintaan. "Jadi, tampaknya suku bunga acuan relatif tidak mempengaruhi," tuturnya.
Selanjutnya: Riefky juga menyebut kebijakan lain yang bisa menjadi solusi....
<!--more-->
Riefky juga menyebut kebijakan lain yang bisa menjadi solusi adalah bantuan langsung tunai atau BLT dan subsidi. Kedua kebijakan itu nantinya bisa menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan, tetap terjaga.
Tak sampai di situ, Riefky menjelaskan kebijakan jangka panjang yang mendorong ketahanan pangan juga dapat diterapkan. "Misalnya, industrialisasi lahan pertanian, program insentif dan subsidi untuk peningktan produktivitas, alih teknologi pertanian, dll," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan alasan harga cabai di Indonesia sering kali melambung tinggi. Ia mengatakan sistem pertanian RI belum green house.
"Ada tapi belum banyak jadi bergantung pada cuaca. Kalau hujannya terus menerus lebat ya panennya gagal. Kalau panennya gagal suplai sedikit permintaan banyak harganya naik,” kata Zulhas, sapaannya, di ITC Mangga Besar pada Minggu, 17 Maret 2024.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | DESTY LUTHFIANI
Pilihan Editor: Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang