Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

Senin, 18 Maret 2024 10:48 WIB

Ruko-ruko yang menampilkan produk di sektor bangunan, elektronik, kebutuhan rumah tangga dan furniture. Pameran berada di JIExpo, Jakarta sejak 13 Maret 2024, berakhir pada Sabtu, 16 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.

TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Meorient Exhibition International, Larissa Zhou, mengatakan sejumlah perusahaan Tiongkok mengaku tertarik berinvestasi di Indonesia setelah mengikuti pameran China Homelife di JIExpo Kemayoran, Jakartara. Pameran alat bangunan hingga mebel tersebut digelar sejak Rabu, 13 Maret 2024 hingga Sabtu, 16 Maret 2024, dan diikuti oleh 400 produsen dari Tiongkok serta lokal.

Mereka menampilkan berbagai produk yang di tiga pameran dengan tema berbeda, yaitu Building and Decoration Expo (BDExpo), Appliances and Electronic Show (AES), HomeLife Expo, Decoration and Furniture Expo (Defu), serta International Textile Expo (Intex). Larissa mengklaim lebih dari puluhan ribu orang berkunjung ke pameran.

"Dalam empat hari pameran, kami menerima banyak permintaan tentang rencana memindahkan pabrik dari Tiongkok ke Indonesia," ujar General Manager Meorient Exhibition International, Larissa Zhou melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Minggu, 17 Maret 2024.

Ia mencontohkan, perusahaan yang berminat membuka pabrik di Indonesia adalah produsen jendela dan pintu aluminium. Serta, perusahaan produk plastik.

Larissa berujar, pameran ini bertujuan untuk mempromosikan perdagangan dan kerja sama bilateral yang berkesinambungan antara Tiongkok dan Indonesia. Sebab, tahun ini pameran yang diselenggarakan oleh Meorient Exhibitopn International itu turut menghadirkan peserta lokal. Sehingga banyak dari Tiongkok yang juga tertarik mengimpor dari Indonesia.

Advertising
Advertising

"Untuk itu kami juga mengadakan forum bisnis untuk mereka yang mau menjual produk ke Tiongkok," ujar Larissa.

Menurut dia, beberapa pengunjung merasa terbantu dalam memperoleh produk. Mereka jadi mengetahui inovasi dan teknologi baru lewat pameran ini.

"Tidak sedikit yang merasa bahwa pameran ini memberikan dampak besar dalam mengembangkan bisnis mereka seusai datang ke pameran," kata dia.

Sebelumnya, menurut Larissa, banyak pebisnis di Indonesia yang belum memiliki koneksi dengan produsen di Tiongkok. Faktornya bisa karena jarak, waktu, dan biaya. Sehingga mereka bisa memanfaatkan pameran ini sebagai ajang bertemu langsung dengan produsen atau pemasok tangan pertama.

Meorient menurut Larissa berkomitmen akan membantu para produsen lokal agar bisa berekspansi ke negara lain, terutama Tiongkok. Menurut Larissa pameran akan kembali digelar pada 4 hingga 7 Juni 2024 mendatang di lokasi yang sama.

Larissa berharap akan ada lebih banyak peserta pameran, produk, dan forum bisnis yang diadakan. Misalnya, elektronik, home appliances, kebutuhan rumah tangga, pendidikan, produk ibu bayi dan anak, tekstil hingga mesin-mesin yang digunakan oleh berbagai industri dan sektor.

Pilihan Editor: Kementan Klaim Panen Jagung Melimpah, Tak Perlu Impor

Berita terkait

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

4 jam lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

19 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

1 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

2 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya