Pembatasan Barang Impor Penumpang Menuai Kritik, Stafsus Sri Mulyani: Mohon Bersabar

Jumat, 15 Maret 2024 15:51 WIB

Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, saat ditemui di acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta -Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebijakan pembatasan barang bawaan penumpang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 tahun 2023 memiliki maksud dan tujuan yang baik.

Namun, menurut Staf Khusus Kemenkeu Bidang Komunikasi Strategis itu, Kemenkeu memahami ada tantangan di lapangan yang perlu didengarkan dan diantisipasi. Ia mengimbau agar masyarakat bersabar. Yustinus memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor sudah disampaikan oleh Kemenkeu kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Mohon bersabar, semua masukan dan aspirasi sudah kami eskalasi ke pimpinan instansi terkait,” ujarnya saat dikonfirmasi Tempo pada Jumat, 15 Maret 2024.

Staf Khusus Sri Mulyani itu menjelaskan, beberapa masukan seperti sosialisasi yang dianggap belum masif sehingga terkesan mendadak dan membingungkan. “Memang ini penyempurnaan kebijakan yang cukup besar,” kata dia.

Masukan lain, kata Yustinus, pelaksanaan aturan itu berdekatan dengan waktu lebaran dan ibadah haji. Sehingga melibatkan lalu lintas orang dan barang yang cukup masif. Oleh karena itu, Kemendag seharusnya mengantisipasi waktu tersebut.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan, DJBC saat ini juga sedang melakukan standardisasi di lapangan, sehingga hasil aturannya seragam dan sesuai ketentuan. “Kami percaya, (masukan) itu akan dipertimbangkan dengan bijak dan seksama oleh pembuat kebijakan,” kata Yustinus.

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor ditetapkan pada 11 Desember 2023 lalu. Aturan itu menyebabkan barang impor bawaan penumpang yang dibeli di luar negeri dibatasi.

Pada 10 Maret 2024, aturan itu mulai diperketat. Namun justru, banyak keluhan yang muncul karena dianggap memberatkan beberapa kelompok pelaku usaha. Aturan itu menyebut bahwa penumpang hanya diperbolehkan membawa dua buah dari tiap jenis barang.

Dalam aturan baru itu, ada lima jenis barang bawaan penumpang yang dibatasi jumlahnya muatannya, yakni alat elektronik, alas kaki, barang tekstil, tas, serta sepatu. Sepatu, alas kaki dan tas misalnya, maksimal dua buah, sedangkan produk tekstil jadi maksimal lima per penumpang.

Alat elektronik dibatasi maksimal lima unit dengan total harga 1.500 dolar AS. Telepon seluler, headset, dan komputer tablet, maksimal dua unit per penumpang.

Peraturan terbaru ini berlaku bagi seluruh penumpang perjalanan luar negeri termasuk pekerja migran Indonesia yang akan pulang ke kampung halaman.

Pilihan Editor: Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju



Berita terkait

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

1 jam lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

2 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

3 jam lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

5 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

8 jam lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

11 jam lalu

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait maraknya kritik terhadap lembaga tersebut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

12 jam lalu

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat bersama pejabat eselon I Kemenkeu dan para pimpinan Bea Cukai pada Senin siang, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

1 hari lalu

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

PDIP menyebut 8 nama besar cagub di Pilkada Jakarta sudah ada di kantong Mega. Siapa saja? Bagaimana pula dengan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

1 hari lalu

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

PDIP menyebut Sri Mulyani sebagai salah satu tokoh potensial untuk cagub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya