Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Rabu, 13 Maret 2024 20:00 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total penawaran yang masuk sebesar Rp 58,938 triliun dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 24 triliun.

Setidaknya ada tujuh surat seri surat utang negara yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia. Tujuh seri surat utang negara itu terdiri atas seri SPN03240613, SPN12250314, FR0101, FR0100, FR0098, FR0097, dan FR0102.

Merujuk pada laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), seri FR0100 mendapatkan penawaran terbesar, yakni Rp 19,4382 triliun. Menyusul seri FR0101 dengan penawaran Rp 18,8632 triliun dan seri FR0102 mencapai Rp 6,0117 triliun.

Kemudian, seri FR0098 mendapat penawaran sebesar Rp 5,590 triliun, seri SPN12250314 Rp 4,190 triliun. Terakhir, seri FR0097 dapat penawaran sebesar Rp 2,5686 triliun dan seri SPN03240613 menerima penawaran terkecil yakni Rp 2,2765 triliun.

Dari seluruh penawaran yang masuk, surat utang seri FR0100 memimpin dengan nominal yang dimenangkan hingga Rp 9,1 triliun. Kemudian disusul oleh seri FR0101 dengan nominal dimenangkan senilai Rp 4,850 triliun. Dari seri FR0102, nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3,4 triliun.

Advertising
Advertising

Sementara itu, nominal yang dimenangkan dari seri FR0098 senilai Rp 3,1 triliun. Seri FR0097 dimenangkan senilai Rp 2 triliun. Untuk seri SPN12250314, tercatat nominal yang dimenangkan menyentuh Rp 1,4 triliun. Terakhir, sebesar Rp 0,15 triliun dimenangkan dari seri SPN03240613.

Pada 19 Maret 2024 mendatang, pemerintah akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara. Adapun seri SBSN yang akan dilelang adalah Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS). Keduanya dilelang untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024.

Pilihan Editor: Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

Berita terkait

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 jam lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

17 jam lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

1 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

1 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

1 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

1 hari lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

1 hari lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

2 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

2 hari lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya