Asosiasi Asuransi Dikritik Lantaran Tutupi Kinerja yang Jeblok  

Reporter

Editor

Senin, 29 Juni 2009 20:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia dikritik karena berusaha menutupi kinerja asuransi jiwa dalam setahun terakhir akibat terimbas krisis. Kinerja asuransi jiwa tahun lalu merupakan yang terburuk dalam 10 tahun terakhir.

"Rapot tahun 2008 remuk," kata Direktur Biro Riset InfoBank Eko Supriyanto. InfoBank mencatat, dari 44 asuransi jiwa terbaik pelanggan kategori "sangat bagus", hanya delapan perusahaan yang masuk kategori itu di 2008. Unit link menjadi salah satu faktor remuknya kinerja asuransi jiwa pada 2008. "Keserakahan dalam investasi, saham jadi prioritas," ujar

Terbukti, perusahaan asuransi jiwa dengan jumlah unit link terbesar gagal masuk kategori "sangat bagus" akibat portofolio saham yang terlalu besar. Dengan kondisi ini dia memprediksikan pertumbuhan asuransi jiwa hingga akhir 2009 hanya menembus 15 persen dari target 20 persen.

Pengamat asuransi Alberto Hanani berpendapat kendati industri remuk karena kesalahan itu, asuransi jiwa juga korban dari krisis keuangan. "Keserakahannya berjamaah," kata dia pada acara yang sama. Sebab, banyak pihak yang berusaha mendapat keuntungan dari bisnis itu.

Senada dengan Eko, Alberto juga berpendapat perlunya pengawasan pada produk unit link. "Pemerintah perlu menata agar perusahaan tak sembarangan dalam pengelolaan dana," ujarnya. Dia juga memprediksi pertumbuhan asuransi jiwa tak akan melebihi target. Tahun depan, dia melanjutkan, asuransi umum akan tumbuh 30 persen akibat restrukturisasi modal.

RIEKA RAHADIANA

Berita terkait

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

1 hari lalu

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

Pembagian kelas rawat inap peserta BPJS Kesehatan dihapus. BPJS Kesehatan membuka kemungkinan kerja sama dengan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

2 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

4 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Asuransi: Perbedaan Antara Aktuaria dan Aktuaris

8 hari lalu

Serba-serbi Asuransi: Perbedaan Antara Aktuaria dan Aktuaris

Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, Aktuaria dan Aktuaris memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks peran, tanggung jawab, dan aplikasi industri.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

28 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

29 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

48 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

13 Maret 2024

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

13 Maret 2024

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

13 Maret 2024

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya