Impor Beras dari Kamboja Terhambat, Airlangga: Kendala di Pelabuhan

Jumat, 8 Maret 2024 22:35 WIB

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah Kamboja telah sepakat mengekspor 250.000 ton beras ke Indonesia. Kesepakatan itu disampaikan oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Manet saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 5 Maret lalu.

Hingga saat ini, menurut Airlangga, pasokan beras impor dari Kamboja baru masuk sebanyak 15.000 ton. "(Terhambat) karena kendala di pelabuhan dan lain-lain," kata Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Jumat, 8 Maret 2024.

Untuk itu, pemerintah akan mempercepat realisasi impor beras dengan memprioritaskan sandar kapal dan bongkar muat. Adapun realisasi impor beras untuk CBP tercatat sebanyak 616.707 ton. Sedangkan pengadaan stok beras dari dalam negeri untuk CBP sebanyak 18.344 ton.

Beras impor tersebut akan menambah pasokan cadangan beras pemerintah atau CBP. Airlangga menyebutkan, per 7 Maret 2024, stok CBP yang tersedia di gudang Bulog tercatat sebanyak 1,13 juta ton. Sedangkan stok beras komersial Bulog ada sebanyak 14.559 ton.

CBP ini merupakan stok beras berkualitas medium yang disalurkan untuk meredam kenaikan harga beras di pasaran, melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bansos atau bantuan pangan. Airlangga mengatakan pemerintah sudah menyalurkan beras SPHP sebanyak 416.516 ton. Sedangkan penyaluran bantuan pangan sebanyak 391.373 ton.

Advertising
Advertising

Airlangga mengklaim seluruh pasokan komoditas pangan saat ini cukup. Ia menyatakan pemerintah akan mempercepat pengemasan beras SPHP bekerjasama dengan mitra Perum Bulog untuk meredam lonjakan harga beras.

Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional atau Bapanas, harga beras medium per 8 Maret 2024 turun 0,07 dibandingkan pekan lalu menjadi Rp 14.300 per kilogram. Sementara harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10.900 per kilogram.

Airlangga mengatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran SPHP sebanyak 14.000 ton per hari. Hal ini guna memenuhi target penyaluran SPHP 250.000 ton per bulan sesuai arahan Jokowi. Bantuan Pangan juga bakal terus disalurkan sebanyak 11.500 ton per hari guna memenuhi target penyaluran bantuan pangan 220.000 ton per bulan.

Pilihan Editor: Jokowi Ternyata Berikan Akses Luas ke Bahlil untuk Kelola Perizinan Tambang



Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

1 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

5 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

6 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

9 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

9 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya