Harita Nickel Targetkan Peningkatan Produksi 240 Ribu Ton Tahun Ini

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 8 Maret 2024 07:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk alias Harita Nickel Roy A. Arfandy mengungkapkan target produksi nikel dan ekspansi yang lebih besar. Harita Nickel saat ini tengah melakukan tahap konstruksi pabrik PT Obi Nickel Cobalt (ONC) untuk mencapai target pertumbuhan produksi.

Misalnya seperti produksi nikel setengah jadi atau mixed hydroxide precipitate (MHP) pada 2024 yang dibidik mencapai 120 ribu ton. Pada 2023, total produksi MHP tercatat 55 ribu ton.

MHP merupakan produk nikel setengah jadi dari proses menggunakan teknologi high pressure acid leaching atau HPAL dengan mengolah limonit. MHP kemudian digunakan untuk memproduksi nikel sulfat dan kobalt sulfat.

"Nikel sulfat dam kobalt sulfat merupakan bahan baku utama untuk pembuatan prekursor ternary baterai kendaraan listrik," kata Roy, dikutip Kamis, 7 Maret 2024.

Kemudian untuk target produksi komoditas feronikel (FeNi) tahun ini masih sama dengan 2023, yakni 120 ribu ton.

Advertising
Advertising

Feronikel diproduksi menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace atau RKEF dengan bahan baku berupa saprolit. Feronikel menjadi bahan baku utama dalam membuat baja nirkarat.

Roy menjelaskan bahwa untuk proyeksi tahun 2025, Harita Nickel menargetkan produksi yang lebih melejit. Pertama, produksi MHP sebesar 120 ribu ton per tahun. Target tertinggi diincar dari feronikel, mencapai 305 ribu ton per tahun. Secara total, target produksi nikel yang dikejar adalah 425 ribu ton per tahun.

Pada periode 9M23 atau sembilan bulan pertama 2023, total realisasi produksi tambang tercatat 14,48 juta wet metric ton (wmt). Angkanya naik sebesar 119 persen dibandingkan periode 9M22.

Sementara untuk total realisasi penjualan tambang pada periode yang sama tercatat 10,93 juta wmt. Angkanya juga naik sekitar 10,93 persen dibanding periode 9M22.

Untuk produksi feronikel pada periode 9M23, Harita Nickel mencatatkan totalnya 68,994 ton. Angkanya naik 268 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

Sedangkan di sisi penjualan feronikel, tercatat mencapai 69,785 ton atau naik sebesar 266 persen secara YoY.

Pilihan Editor: Jokowi Ternyata Berikan Akses Luas ke Bahlil untuk Kelola Perizinan Tambang



Berita terkait

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

2 hari lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

3 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

3 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

4 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

5 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

5 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

14 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

16 hari lalu

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

Harga gabah anjlok di Rp 4.500, Serikat Petani Indonesia minta Bapanas naikkan harga pembelian pemerintah menjadi Rp 7.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Marak Korupsi Tambang dari Kasus Mardani H Maming hingga Harvey Moeis di PT Timah Tbk

34 hari lalu

Marak Korupsi Tambang dari Kasus Mardani H Maming hingga Harvey Moeis di PT Timah Tbk

Korupsi tambang makin marak, beberapa kasus besar rugikan negara triliunan rupiah, mulai kasus Mardani H Maming hingga Harvey Moeis di PT Timah.

Baca Selengkapnya

Polda Maluku Utara Tetapkan 7 Warga Masyarakat Adat Jadi Tersangka Menghalangi Pertambangan Nikel

37 hari lalu

Polda Maluku Utara Tetapkan 7 Warga Masyarakat Adat Jadi Tersangka Menghalangi Pertambangan Nikel

Polda Maluku Utara menetapkan tujuh warga Wasile Selatan, Halmahera Timur sebagai tersangka menghalangi pertambangan nikel.

Baca Selengkapnya