Masyarakat Ogah Daftarkan Tanah, AHY: Khawatir Pajak Hingga Penyalahgunaan Sertifikat Tanah Digital

Reporter

Riri Rahayu

Jumat, 8 Maret 2024 06:30 WIB

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (ANTARA/HO-dokumen Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, mengatakan tidak mudah upaya mendorong masyarakat untuk mendaftarkan tanah ke kantor pertanahan. Masih ada beberapa faktor yang dikhawatirkan pemilik tanah jika asetnya terdata oleh pemerintah.

"Meski pelayanan mudah, murah, cepat, tidak sedikit masyarakat yang khawatir. Konsekuensi kepemilikan sertifikat adalah pembayaran pajak setiap tahun," kata AHY dalam rapat kerja nasional (rakernas) Kementerian ATR/BPN yang disiarkan langsung melalui YouTube pada Kamis, 7 Maret 2024.

Padahal, menurut AHY, pendataan tanah bisa bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat. Selain punya kepastian hukum, tanah yang terdata bisa digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan modal usaha atau pinjaman dari bank.

Kini, AHY harus putar otak untuk mencari solusi. "Perlu sinergi dan kolaborasi antara Kementerian ATR/BPN dengan pihak terkait usulan skema pemberian insentif atau keringanan pajak," tutur dia. "Intinya, solusi yang kita tawarkan harus berpihak pada kepentingan rakyat."

Tak semata soal beban biaya pajak, AHY mengatakan ada juga kekhawatiran mengenai penyalahgunaan dokumen tanah yang sekarang sudah diurus secara digital. Karena itu, dia memastikan kementerian bakal memperkuat sistem jaringan keamanan digital. Pemerintah juga mengawasi potensi penyalahgunaan oleh oknum internal. "Digitalisasi adalah keniscayaan. Selain untuk efisiensi dan efektifitas, digitalisasi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat abad ini," ujar AHY.

Advertising
Advertising

Ihwal jaminan hukum, AHY mengatakan pendataan tanah dan aset ke kantor pertanahan penting untuk menghindari sengketa. Jika tidak didaftarkan ke kantor pertanahan, AHY berujar, aset tanah berisiko diklaim pihak lain dengan menggunakan sertifikat palsu. Walhasil, pemilik tanah yang asli justru bisa diusir akibat sengketa tersebut.

"Fenomena ini sering terjadi di negara kita. Sengketa kepemilikan hak aset di ranah hukum (sudah) bertahun-tahun, berlarut-larut," kata

Ketua Umum Partai Demokrat ini memastikan risiko itu tidak akan terjadi jika tanah masyarakat sudah terdata di kantor pertanahan. Sebab, dia mengklaim, negara menjamin hak dan memberi perlindungan hukum kepemilikan tanah.

Pilihan Editor: Profil Zainudin Amali, Politikus Golkar dan Waketum PSSI yang Ditunjuk jadi Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri

Berita terkait

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

6 hari lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

7 hari lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

7 hari lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

9 hari lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

9 hari lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

9 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

9 hari lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

12 hari lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya