Mudik Lebaran 2024, Forum Serikat Pekerja Penerbangan dan Pariwisata Minta Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga Tiket Pesawat

Reporter

Joniansyah

Editor

Grace gandhi

Rabu, 6 Maret 2024 08:29 WIB

Suasana kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada H-3 Lebaran atau 19 April 2023, yang merupakan puncak arus mudik Lebaran 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Tangerang - Forum serikat pekerja penerbangan dan pariwisata meminta pemerintah melakukan langkah antisipasi mencegah melonjaknya harga tiket pesawat pada momen mudik Lebaran 2024.

Forum menilai pemerintah bisa melakukan intervensi agar tiket pesawat tetap stabil dan masih di level tarif atas dan tarif bawah tiket pesawat. "Yang bisa dilakukan pemerintah adalah intervensi mempertahankan harga tiket di tarif atas dan tarif bawah," ujar Ketua Umum GMF Employee Club Garuda Indonesia Budi Cahyono, Rabu, 6 Maret 2024.

Budi menegaskan, intervensi pemerintah diperlukan untuk menjaga harga tiket masih dibatas atas-bawah. "Karena jika pemerintah tidak intervensi dikhawatirkan demand yang terlalu tinggi menyebabkan harga tiket tak terkendali," ujarnya.

Menekan harga tiket tetap di bawah ambang batas, menurut Budi, sangat penting dalam menjaga kondusivitas arus mudik Lebaran tahun ini di tengah tingginya harga beras dan kebutuhan pokok lainnya. "Mudik Lebaran tahun ini merupakan momentum baru bagi dunia penerbangan karena memasuki era normal baru pasca pandemi Covid-19," ujarnya.

Selain itu, kata Budi, harmonisasi semua steakholder ekosistem penerbangan, seperti PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, dan maskapai penerbangan diperlukan agar bisa menekan harga tiket pesawat seminim mungkin dan tidak memberatkan masyarakat. "Contohnya AP I dan AP II tidak menaikan tarif parkir pesawat yang efek dominonya akan memicu kenaikan harga tiket pesawat," kata Budi.

Advertising
Advertising

Dia berharap semua ekosistem penerbangan, seperti maskapai pengelola bandara hingga pemerintah, mendukung kelancaran arus mudik dengan memberikan kemudahan, keamanan dan layanan yang maksimal. "Karena ini momen mendukung pertumbuhan ekonomi bangkitnya dunia penerbangan setelah dihempas badai pandemi," kata Budi.

Selanjutnya: Upaya mendukung pertumbuhan ekonomi global....

<!--more-->

Upaya mendukung pertumbuhan ekonomi global melalui industri penerbangan menjadi salah satu resolusi yang disepakati bersama untuk sistem penerbangan 2024 yang lebih baik pada acara urun rembug seluruh serikat pekerja sektor penerbangan dan pariwisata di kantor Airnav, Tangerang, Senin 4 Maret 2024

Acara urun rembug itu dihadiri serikat pekerja sektor penerbangan dan pariwisata, yakni Serikat Karyawan Angkasa Pura II (Sekarpura2), Serikat Karyawan Airnav Indonesia (SKYNAV), GMF Employee Club Garuda Indonesia, APG (Asosiasi Pilot Garuda), SP AP I (Serikat Pekerja Angkasa Pura I ), AK AP I (Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I), SEKAR ACS ( Serikat Karyawan ACS ), SEKARGA ( Serikat Karyawan Garuda Indonesia ), APIC (Asosiasi Pilot Citilink Indonesia, SIPERKASA (Serikat Pekerja Gapura Angkasa), SEKACI (Serikat Karyawan Citilink Indonesia ), IKAGI (Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia ),SP SARINAH (Serikat Pekerja Sarinah) dan SP TPK Koja & Aliansi SP Pelabuhan.

Menurut Budi, ada lima resolusi yang dihasilkan dalam pertemuan kedua seluruh serikat pekerja penerbangan dan pariwisata, yaitu:

  • Berbagai tantangan global dalam industri penerbangan, termasuk ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi jumlah pengguna jasa penerbangan, perubahan
    kebijakan regulasi penerbangan, serta dampak pandemi Covid-19 yang masih berlanjut. Tantangan ini berdampak langsung pada kinerja operasional dan keuangan ekosistem penerbangan di seluruh dunia.
  • Peningkatan kepatuhan terrhadap standar keamanan dan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama bagi sektor penerbangan dan ekosistem penunjang. Refleksi terhadap upaya peningkatan kepatuhan, identifikasi risiko keamanan baru, dan pembaruan prosedur operasional merupakan langkah yang krusial untuk memastikan tingkat keselamatan yang optimal bagi seluruh pengguna jasa.
  • Pertumbuhan lalu lintas udara yang terus meningkat menimbulkan tekanan pada infrastruktur Penerbangan dan ekosistem penunjangnya. Refleksi terhadap ketersediaan infrastruktur yang ada, peningkatan kapasitas, serta pengelolaan yang efisien menjadi penting guna mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
  • Melalui refleksi atas pencapaian dan hambatan yang dialami pada tahun sebelumnya, dapat diidentifikasi area-area di mana perlunya peningkatan kesejahteraan bagi pekerja sektor penerbangan, termasuk upah yang layak, fasilitas kerja yang memadai, serta perlindungan terhadap hak-hak pekerja.
  • Dalam menciptakan hubungan kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan, penting untuk mengatasi konflik secara konstruktif dan meningkatkan komunikasi antara manajemen dan pekerja.

Ketua Umum Ketum Serikat Pekerja Airnav (SKYNAV), M. Zahrudin mengatakan perlunya upaya konsolidasi seluruh serikat pekerja sektor penerbangan dan pariwisata dalam menjawab tantangan ke depan. "Baik di sektor bisnis maupun hubungan industrial," ujarnya.

Konsolidasi, kata Zahrudin, juga untuk memastikan keselarasan dan sinergisitas antara keberlangsungan usaha dan kesejahteraan pekerja.

Pilihan Editor: 6 Cara Cek Tiket Mudik Gratis, Tetap Waspada Modus Penipuan

Berita terkait

9 Museum Penerbangan Internasional yang Menarik untuk Dikunjungi

2 jam lalu

9 Museum Penerbangan Internasional yang Menarik untuk Dikunjungi

Terdapat sembilan museum penerbangan internasional yang menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Kirim Kloter Pertama Jemaah Haji, 4.232 Orang Akan Diterbangkan ke Tanah Suci

15 jam lalu

Garuda Indonesia Kirim Kloter Pertama Jemaah Haji, 4.232 Orang Akan Diterbangkan ke Tanah Suci

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memberangkatkan para calon jemaah haji ke Tanah Suci pada hari ini, Ahad, 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

17 jam lalu

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine membeberkan komponen pendorong lonjakan pendapatan perusahaan pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

20 jam lalu

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Hari ini, Kloter 1 dan 2 Calon Jemaah Haji Diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta

23 jam lalu

Hari ini, Kloter 1 dan 2 Calon Jemaah Haji Diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta

Bandara-bandara yang dikelola PT AP II mulai hari ini melayani keberangkatan calon jemaah haji ke tanah suci.

Baca Selengkapnya

11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan

23 jam lalu

11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan

Kemenhub angkat bicara soal kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

1 hari lalu

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

KAI mencatat jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024 meningkat dua kali lipat dibandingkan rata-rata penumpang saat hari biasa.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

1 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

1 hari lalu

Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

2 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya