Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.724 Kemarin, Hari Ini Fluktuatif

Selasa, 5 Maret 2024 08:03 WIB

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah ditutup melemah pada perdagangan Senin sore, 4 Maret 2024. Ibrahim Assuaibi Direktur PT Laba Forexindo Berjangka mengatakan mata uang rupiah melemah sebesar 38 point dari yang sebelumnya 40 point, mencapai level Rp 15.742 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.704.

Sedangkan untuk perdagangan hari ini, Selasa, 5 Maret, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif. Namun, ditutup melemah direntang Rp 15.730 - Rp 15.790. Ibrahim menjelaskan ada dua faktor yang membuat rupiah melemah, yakni faktor internal dan eksternal.

Pada faktor internal, manufaktur Indonesia meningkat sejak awal tahun. Data Purchasing Managers’ Index (PMI) mengungkap, manufaktur Indonesia mencapai skor 52,7 pada Februari, dibanding Januari yang mencapai 52,9. Skor PMI Manufaktur itu didukung produksi manufaktur yang cenderung naik pada Februari.

Selain itu, tingkat pertumbuhan cenderung solid meski mengalami penurunan dari Januari. Berdasarkan rilis dari S&P Global - suatu perusahaan intelijen keuangan, kenaikan itu didorong oleh jumlah pekerjaan baru yang masuk. Akibatnya, permintaan baru naik selama sembilan bulan berturut-turut.

Sebaliknya, permintaan asing terhadap produksi manufaktur justru mengalami stagnasi. S&P mengungkap, sebagian besar stok di beberapa konsumen negara tujuan ekspor masih cukup melimpah sehingga tidak mendorong pesanan baru.

Advertising
Advertising

“Permintaan domestik yang solid memang mendukung pertumbuhan, tetapi permintaan asing yang mengalami stagnasi pada Februari harus selalu dicermati,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis pada Senin, 4 Maret 2024.

Stagnasi itu memang belum berdampak langsung terhadap kenaikan harga keluaran di atas rata-rata, tetapi dengan mengalihkan beban biaya secara terus menerus bisa memicu kenaikan signifikan pada biaya di bulan mendatang. Akibatnya, muncul pertumbuhan permintaan.

Secara umum, sentimen di antara perusahaan manufaktur Indonesia pada bulan ini membaik. “Sejalan dengan indikator-indikator yang mengarah pada masa depan, seperti pesanan baru, menunjukkan bahwa keluaran akan terus berkembang dalam jangka pendek,” ucap Ibrahim.

Sedangkan, faktor eksternal terjadi karena kondisi geopolitik akibat konflik Israel-Hamas yang semakin meningkat. Serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah juga membuat kekhawatiran bagi pertumbuhan ekonomi global.

Data sentimen konsumen juga terlihat lebih lemah dari perkiraan dan data indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi atau PCE terlihat sejalan. Fenomena itu menimbulkan anggapan lain yang berhubungan dengan spekulasi tentang suku bunga oleh Ketua The Fed, Jerome Powell.

“Para analis memperkirakan dia akan menegaskan kembali bahwa suku bunga akan tetap bertahan dalam jangka pendek,” kata Ibrahim.

Minggu ini, fokusnya tertuju pada data nonfarm payrolls untuk Februari. Hasilnya akan dirilis pada hari Jumat, mengingat kekuatan pasar tenaga kerja juga merupakan salah satu petimbangan The Fed untuk menyesuaikan suku bunga.

Para pedagang disebut sedang menghindari taruhan besar menjelang Kongres Rakyat Nasional tahun 2024. Beijing diperkirakan akan meluncurkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi yang melambat, terutama kepada negara yang sedang berusaha menyelesaikan krisis pasar properti, serta tren deflasi yang memburuk.

Pilihan Editor: Polemik Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis, Faisal Basri Sebut Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Tak Bisa Saling Menggantikan

Berita terkait

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

5 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

20 jam lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

5 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

5 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya