Bulog Bersiap Serap Gabah Panen Raya Lampung

Senin, 19 Februari 2024 08:34 WIB

Ilustrasi musim panen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Provinsi Lampung mengumumkan wilayahnya akan memulai panen raya padi pada akhir Februari dan awal Maret tahun ini. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memperkirakan hasil panen akan mencapai 800 ribu ton gabah kering panen (GKP) dari luas lahan 140 ribu hektare yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.

Arinal Djunaidi mengatakan seluruh hasil panen nantinya akan dibeli secara langsung oleh pemerintah melalui Perum Bulog. "Kalau sudah panen di beberapa daerah ini, nanti hasil panen akan dibeli oleh Bulog dan pedagang sesuai harga yang ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya lewat keterangan resmi pada Ahad, 18 Februari 2024.

Ia berujar penyerapan gabah oleh Bulog dilakukan untuk mengamankan ketersediaan pasokan beras di Tanah Air pada beberapa bulan mendatang. Arinal pun meminta Dinas Pertanian di lingkup pemerintahannya dapat selalu sigap, terutama dalam memberikan informasi panen raya agar terjadi penyerapan yang sangat maksimal.

Dia berharap Bulog dapat lebih peka, sigap, cepat menyerap gabah petani. "Sehingga, tidak ada oknum yang mempermainkan ini untuk kepentingan pribadi mereka sehingga merugikan petani," ucapnya.

Adapun seluruh gabah yang akan dipanen di Lampung tahun ini merupakan hasil produksi petani yang ditanam sejak 2023 lalu. Arinal memastikan hasil panen ini akan menambah ketersediaan cadangan beras di daerahnya.

Advertising
Advertising

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Eko Dyah Purwaningsih menjelaskan, periode panen dapat berlangsung lebih panjang hingga tiga bulan mendatang. Dia juga memperkirakan pada April mendatang akan ada lagi panen raya padi di berbagai daerah.

"Untuk daerah yang panen beberapa waktu ke depan adalah Kabupaten Lampung Tengah, dan Lampung Selatan ini akan luar biasa hasilnya," kata Eko.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis panen raya mendatang dapat menghasilkan produksi padi yang melimpah. Ia mengatakan berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton.

Amran berujar angka itu berada di atas kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton. Sehingga, menurut dia, pada bulan tersebut akan terjadi surplus sekitar 970 ribu ton.

Pilihan Editor: Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Gibran: Saya Belum Dilantik Sudah Pada Ribut




Berita terkait

Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

1 hari lalu

Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung mencopot jabatan Kepala Rutan Sukadana Azis Gunawan buntut narapidana kabur

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

3 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan SUTET Muara Enim Dukung Pasokan Listrik Sumatera Selatan dan Lampung

8 hari lalu

PLN Resmikan SUTET Muara Enim Dukung Pasokan Listrik Sumatera Selatan dan Lampung

PT PLN meresmikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Muara Enim-Gumawang untuk dukung pasokan listrik Sumatera Selatan dan Lampung.

Baca Selengkapnya

Ledakan Tungku PT San Xiong Steel Indonesia di Lampung, Tiga Karyawan Luka Bakar

9 hari lalu

Ledakan Tungku PT San Xiong Steel Indonesia di Lampung, Tiga Karyawan Luka Bakar

Ledakan terjadi pada tungku peleburan besi milik PT San Xiong Steel Indonesia di Lampung Selatan, Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

10 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

10 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

12 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

12 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

13 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

13 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya