Awal Tahun 2024, Impor RI Melandai 3,13 Persen

Kamis, 15 Februari 2024 15:39 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang Januari 2024, nilai impor RI tercatat mencapai US$ 18,51 miliar. Angka ini turun sebesar 3,13 persen jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Desember 2023.

"Impor migas senilai US$ 2,70 miliar, turun sebesar 19,99 persen secara bulanan. Sementara itu, impor nonmigas senilai US$ 15,81 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 0,48 persen secara bulanan," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantor BPS pada Kamis, 15 Februari 2024.

Dia mengungkapkan, turunnya nilai impor total secara bulanan disebabkan oleh peran penurunan nilai impor migas dengan andil penurunan sebesar 3,53 persen. Nilai ini utamanya berasal dari penurunan impor hasil minyak yang dengan andil penurunan sebesar 2,25 persen.

Bila dilihat secara tahunan atau yoy, nilai impor Januari 2024 naik sebesar 0,36 persen. Nilai impor migas turun sebesar 7,15 persen, sedangkan impor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 1,76 persen.

"Peningkatan impor nonmigas didorong oleh peningkatan komoditas mesin peralatan mekanis dan bagiannya dengan andil peningkatan 2,55 persen. Kemudian bijih logam, terak, dan abu andil peningkatannya 1,01 persen, serta serealia dengan andil peningkatan 0,87 persen," kata Amalia.

Advertising
Advertising

Apabila dikaji berdasarkan penggunaan, secara bulanan, nilai impor barang konsumsi turun sebesar US$ 277,62 juta atau sekitar 13,54 persen. Nilai impor bahan baku/penolong turun sebesar US$ 310,36 juta atau sebesar 2,25 persen. Sementara impor barang modal turun sebesar US$ 10,19 juta atau 0,31 persen. Amalia mengatakan, bahan baku/penolong menyumbang setidaknya 72,81 persen dari total impor pada Januari 2024.

"Secara bulanan, nilai impor mengalami penurunan disebabkan karena penurunan nilai impor barang konsumsi dengan andil penurunan sebesar 1,45 persen," tuturnya.

Penurunan ini utamanya disebabkan oleh komoditas sayuran dengan andil penurunan sebesar 5,31 persen. Kemudian, nilai impor bahan baku/penolong memberikan andil penurunan sebesar 1,62 persen, terutama dari bahan bakar mineral dengan andil penurunan mencapai 6,28 persen.

Sedangkan penurunan nilai impor barang modal memberikan andil penurunan sebesar 0,05 persen. Terutama dari instrumen optik fotografi, sinematografi dan medis dengan andil penurunan sebesar 2,83 persen.

"Secara tahunan, nilai impor menurut jenis penggunaan mengalami peningkatan, kecuali pada bahan baku penolong yang mengalami penurunan sebesar 2,96 persen. Barang konsumsi naik 11,03 persen, barang modal naik 10,16 persen."

Pilihan Editor: Airlangga: Pemerintah Putuskan Impor 1,6 Juta Ton Beras karena Masa Panen Mundur

Berita terkait

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

1 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

2 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

3 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

3 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

3 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

3 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

3 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

3 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

3 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

4 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya