Automatic Adjustment Antisipasi Penerimaan Negara Turun, Ekonom Curigai Hanya untuk Kepentingan Politik Jokowi

Senin, 12 Februari 2024 15:48 WIB

Langkah pemerintah menghentikan bansos tak akan berdampak signifikan terhadap inflasi pangan.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerapkan kebijakan automatic adjustment buat anggaran dan pendapatan belanja negara 2024 sejak Desember tahun lalu. Kebijakan tersebut memaksa semua kementerian dan lembaga memotong anggaran belanja mereka sebesar lima persen untuk dicadangkan dan baru dijalankan jika anggaran negara mencukupi. Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan automatic adjustment itu merupakan antisipasi di tengah target pertumbuhan ekonomi dan target penerimaan negara yang sangat mungkin tidak tercapai.

“Ketika penerimaan negara tertekan, maka di sinilah pentingnya peran cash buffer (kas cadangan) dari kebijakan automatic adjustment,” kata Yusuf saat dihubungi pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Automatic adjustment itu akan menghasilkan dana cadangan sebesar Rp 50 triliun. Kebijakan ini juga bukan hal baru bagi pemerintah Indonesia. Sejak tahun 2022, kebijakan tersebut telah menjadi rutinitas dalam upaya memperoleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA). SiLPA menjadi bantalan fiskal pemerintah untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang tinggi.

“Di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global akibat resesi, menjaga likuiditas anggaran menjadi prioritas,” ujar Yusuf

Tahun 2024 diprediksi akan tetap penuh dengan ketidakpastian ekonomi global, membuat target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen menjadi sulit dicapai. Menurut Yusuf, faktor-faktor seperti harga komoditas yang lesu, kebijakan moneter global yang ketat, serta langkah-langkah yang tidak selalu berpihak pada pertumbuhan ekonomi domestik menjadi tantangan utama.

Advertising
Advertising

“The Fed terus menahan suku bunga di 5,25-5,50 % di Januari 2024. Harapan pelonggaran moneter dunia di kuartal pertama 2024 ini buyar,” tutur Yusuf.

Kebijakan moneter global yang ketat, terutama dari Federal Reserve (the Fed), menurut Yusuf, menyulitkan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga domestik. Dampaknya, berpotensi menekan permintaan domestik dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun menurut Yusuf, automatic adjustment saat ini tampaknya telah disalahgunakan untuk kepentingan politik jangka pendek. Automatic adjustment justru digunakan untu memenuhi kebutuhan pembiayaan program-program dadakan, terutama bantuan sosial yang anggaran dan penyalurannya meningkat menjelang pemilihan umum.

“Kebijakan automatic adjustment sangat kuat diduga sekedar untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan program dadakan, yang sangat kental dengan kepentingan politik pragmatis jangka pendek dari Presiden Jokowi,” kata Yusuf.

Yusuf menilai, langkah terbaru pemerintah memberikan bantuan sosial tambahan senilai Rp 11,25 triliun dalam bentuk BLT Mitigasi Risiko Pangan, sebagai langkah yang lebih terdorong oleh agenda politik daripada kebutuhan ekonomi. Dengan demikian, menurut dia, kredibilitas kebijakan automatic adjustment menjadi tercoreng karena tidak diadopsi untuk mengurangi beban APBN atau sebagai bantalan fiskal menghadapi ketidakpastian ekonomi, melainkan sekadar alat untuk memenuhi kepentingan politik.

ADINDA JASMINE PRASETYO

Pilihan Editor: Promo Pemilu Ancol dan The Jungle, Ada Diskon 50 Persen untuk Tiket Dufan

Berita terkait

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

13 jam lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

3 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

3 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

4 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

4 hari lalu

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

Sebanyak 44.400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Bali.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

4 hari lalu

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

Ini agenda kunjungan kerja hari terakhir Jokowi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya