Aprindo Ungkap Penyebab Beras Premium Langka di Ritel Modern

Sabtu, 10 Februari 2024 18:05 WIB

Pekerja tengah mengangkut beras di gudang beras kawasan Mardani, Jakarta, 26 Juli 2017. Harga acuan yang dikeluarkan Menteri Perdagangan berlaku untuk semua jenis beras, baik medium maupun premium. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia alias Aprindo mengungkapkan penyebab kelangkaan beras ritel premium di ritel modern. Kelangkaan ini dilaporkan tengah terjadi di wilayah Jakarta.

"Saat ini peritel mulai kesulitan mendapatkan supply beras tipe premium lokal dengan kemasan 5 kilogram," kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey dalam keterangan resminya kemarin, 9 Februari 2024.

Dia menjelaskan, keterbatasan suplai beras disebabkan masa panen belum terjadi. Adapun masa panen diperkirakan baru terjadi pada pertengahan Maret 2024. Secara bersamaan, kata Roy, beras tipe medium merek SPHP yang diimpor pemerintah juga belum masuk.

Badan usaha milik daerah DKI Jakarta, PT Food Station, angkat bicara soal stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo mengatakan angka minimum stok beras PIBC adalah 30 ribu ton.

Sedangkan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang per 9 Februari 2024 adalah 34.590 ton. Jumlah ini meningkat dibandingkan stok awal pada 1 Januari 2024 yang sebesar 32.646 ton.

Advertising
Advertising

"Berarti sudah di atas angka stok minimum," kata Pamrihadi kepada Tempo, Sabtu, 10 Februari 2024.

Selanjutnya: Kelangkaan beras premium terlihat di dua minimarket....

<!--more-->

Kelangkaan beras premium terlihat di dua minimarket di wilayah Jakarta Selatan pada hari ini. Berdasarkan pantauan Tempo pada pukul 14.19, kondisi rak beras premium di Alfamidi Bangka Raya nampak lowong.

Hanya ada enam bungkus beras premium berukuran 2,5 kilogram yang dibanderol Rp 69.500 per kemasan. Di tengah-tengah rak tertulis 'maksimal pembelian 2 pc per customer'.

"Soalnya gara-gara langka, jadi dibatasin cuma dua," kata petugas yang enggan disebutkan namanya kepada Tempo, Sabtu.

Di rak belakang, ternyata masih ada beberapa beras lagi. Yakni, sekitar 10 bungkus beras berukuran 2,5 kilogram maupun 5 kilogram dari berbagai merek, mulai dari Ramos Premium, Pandan Wangi, hingga Setra Pulen.

Di minimarket lain, Indomaret Fresh Bangka, Jakarta Selatan, stok beras premium bahkan kosong pada pukul 14.45. Berdasarkan pantauan Tempo, hanya ada beras organik, beras porang, maupun beras merah di rak.

"Berasnya habis semua, Ramos, Sania, habis semua dari kemarin," ujar seorang petugas.

Pilihan Editor: Menhub Budi Karya Ingin Pengelolaan Pelabuhan di RI seperti Laem Chabang Thailand

Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

1 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

4 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

13 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

17 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

21 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya