Ahok Ungkap Tak Bisa Langsung Kampanye karena Erick Thohir, Respons Stafsus Menteri BUMN?

Jumat, 9 Februari 2024 06:45 WIB

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengungkapkan bahwa ia belum bisa langsung berkampanye di Pilpres 2024 meskipun telah mengundurkan diri dari Komisaris Utama Pertamina.

Pasalnya, kata Ahok, hingga saat ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum mengeluarkan secara resmi surat pemberhentiannya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat bicara. Ia menyatakan, Ahok sebenarnya dapat melakukan kampanye.

“Nggak usah dibuat ribet, karena sebenarnya ketika dia mengundurkan diri pada tanggal tersebut, dia sudah langsung berhenti sebagai komisaris, yang lain-lain juga begitu,” ujar Arya kepada wartawan, Kamis, 8 Februari 2024.

Arya juga menambahkan contoh lain di mana pejabat lain yang mengundurkan diri dari jabatannya secara langsung dapat melakukan kampanye. “Bahkan ada itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Arief Rosyid itu mengundurkan diri langsung jadi Ketua Fanta, nggak apa-apa,” lanjutnya.

Advertising
Advertising

Selain itu, Arya membantah anggapan bahwa Erick Thohir enggan mengeluarkan surat pemberhentian Ahok. Menurut dia, proses pemberhentian Ahok sama seperti pemberhentian pejabat BUMN lainnya.

“Sama yang lain juga, proses untuk surat dari Pak Erick nanti diterbitkan. Jadi nggak ada yang spesial, nggak ada bahwa Pak Ahok ditahan, gitu, nggak ada urusan sama sekali,” Arya menegaskan.

Sebelumnya, Ahok menyebut keinginannya mundur sebenarnya sudah sejak lama, namun ia menunggu hingga Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS Pertamina selesai.

Ahok menyebut hal itu merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai Komisaris Utama Pertamina untuk memastikan BUMN migas itu dikelola sesuai aturan yang berlaku. Dia mengatakan harus memastikan bahwa rencana kerja perusahaan dan KPI sudah di RUPS-kan dan memastikan Pertamina menghemat minimal 45 persen dari pengadaan barang.

"Makanya harus saya pastikan dulu di RUPS. Dan saya juga ingin ada Direktur Risiko di Pertamina. Kemarin sudah dilantik, makanya saya berani melepas," kata Ahok saat menghadiri Konser Salam Metal di Stadion Gelora Bung Karno, pada Sabtu, 3 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.

Jika tidak mundur, kata Ahok, dirinya tidak bisa mengikuti kampanye. Ahok menyebut dalam konstitusi mensyaratkan semua pejabat BUMN wajib mundur jika mendukung pasangan calon tertentu dan ikut kampanye.

"Kita selalu diajari untuk taat konstitusi. Konstitusi mengatur siapapun yang ikut kampanye dan anggota BUMN wajib mundur. Saya taat pada konstitusi, saya memutuskan keluar untuk memperjuangkan Mas Ganjar," tutur Ahok.

Mengenai pejabat lain yang juga terlibat dalam kampanye namun tidak mengundurkan diri, Ahok berpendapat bahwa semua pihak seharusnya taat pada konstitusi. Namun, ia enggan mengomentari apakah menteri dan kepala daerah yang saat ini terlibat dalam kontestasi Pilpres 2024 sebaiknya mengundurkan diri atau tidak.

Per tanggal 2 Februari 2024, Ahok telah mengkonfirmasi pengunduran dirinya dari jabatan Komisaris Utama Pertamina, dengan alasan ingin fokus mendukung Pasangan Calon (Paslon) nomor urut tiga, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

“Saya memutuskan keluar untuk memperjuangkan Mas Ganjar," ungkap Ahok.

ADINDA JASMINE PRASETYO | ADIL AL HASAN | AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: Anies Janji Perbaiki Tata Niaga Sektor Pangan, Contohkan Cianjur Produsen Beras tapi Petani Tidak Sejahtera

Berita terkait

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

7 jam lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Merilis Competency Development Program

9 jam lalu

Pertamina Merilis Competency Development Program

Pertamina merilis Competency Development Program sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.

Baca Selengkapnya

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

14 jam lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

1 hari lalu

Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

PT Pertamina (Persero) memberikan kado istimewa bagi kebangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

1 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

1 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

1 hari lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

1 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya