Survei di Dua Bandara Sekitar IKN, Ancang-ancang Pengujian Taksi Terbang?
Reporter
Adinda Jasmine Prasetyo
Editor
Yohanes Paskalis
Jumat, 9 Februari 2024 00:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Kementerian Perhubungan melanjutkan tahap penyiapan advanced air mobility atau taksi terbang untuk kawasan IKN di Kalimantan Timur. Pada 5-6 Februari 2024, kedua lembaga itu menyurvei Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, serta Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda untuk pengujian moda tersebut.
Survei itu melibatkan Korean Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC) yang sudah berkomitmen membangun ekosistem advanced air mobility di Indonesia pada perhelatan B20 Summit di Nusa Dua Convention Center Bali, pada akhir 2022.
Transportasi menjadi salah satu dari enam komponen smart city atau kota pintar yang dirancang di IKN. Salah satu teknologi yang akan diadopsi Pemerintah Indonesia di sana adalah taksi terbang untuk mobilitas udara perkotaan.
Survei di kedua bandara tersebut bertujuan untuk menggali data dan mengevaluasi potensi proof of concept (PoC) atau validasi konsep di lokasi. Evaluasi PoC ini mencakup uji coba pemesanan moda first-mile dan last-mile dengan layanan mobil listrik, serta uji coba mobilitas udara otonom.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menyatakan dukungan kuat terhadap kolaborasi antara bandara di Kalimantan Timur dengan perusahaan internasional. Dia menjanjikan uji coba mobilitas udara perkotaan akan dilakukan sebelum perayaan ulang tahun kemerdekaan atau HUT RI ke-79 pada tahun ini.
“Kita berharap ada teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk penciptaan, pengembangan, dan ada peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia,” tuturnya, dikutip dari keterangan resmi OIKN pada Kamis, 8 Februari 2024.
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN, Tonny Agus Setiono, menekankan pentingnya kerja sama yang komprehensif antara pemerintah dan swasta serta kelayakan moda. Menurut dia, uji coba harus dilakukan dengan kajian yang matang dan sertifikasi yang tepat. Tahap itu pun perlu dilanjutkan dengan studi mengenai kelayakan operasional, serta penyusunan rekomendasi kebijakan baru untuk menyokong mobilitas udara perkotaan.
Oleh karena itu, Tonny meneruskan, PoC tidak hanya berfokus pada pengembangan kelaikan moda, namun juga pada pengembangan sistem, sumber daya manusia, dan kebijakan yang relevan di masa mendatang.
Direktur Corporate Affairs Hyundai ASEAN, Tri Wahono, mengapresiasi dukungan otorita bandara di Balikpapan dan Samarinda, Grup Angkasa Pura, serta Kementerian Perhubungan. “Pihak Hyundai akan menentukan lokasi sesuai assesment, berkoordinasi, dan bekerjasama secara optimal dengan stakeholder yang terlibat dalam uji coba ini,” katanya.
Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto, juga memastikan pihaknya siap mendukung pembangunan IKN. Namun, lokasi uji coba masih dalam tahap awal survei.
“Belum ada penetapan lokasi pasti antara Balikpapan dan Samarinda,” ucap Rindra. “Pihak HMC juga akan memikirkan bagaimana mendatangkan pesawat tersebut menggunakan kapal hingga nanti sampai ke Samarinda.”