Kata Ahok, Memang Jokowi dan Gibran Bisa Kerja?

Reporter

Andika Dwi

Editor

Khairul anam

Rabu, 7 Februari 2024 16:11 WIB

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berfoto bersama Ahokers dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Beredar video di media sosial berisi politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mempertanyakan kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Dalam video tersebut Ahok mempertanyakan kemampuan kerja bapak anak tersebut.

Dalam video viral itu, mulanya seorang ibu menyampaikan keinginan anggota keluarganya untuk memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran. Ahok kemudian menimpali bahwa adik perempuannya sendiri juga tidak mau memilih capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang ia dukung, tetapi justru menjatuhkan pilihan kepada paslon nomor urut 2.

“Terus mereka bilang, Ibu Megawati saja ngajak Prabowo jadi wakil presiden kok (Pemilu 2009). Kenapa kamu sekarang bilang jangan pilih Prabowo?” kata Ahok dalam acara kampanye Ganjar-Mahfud menyambut Imlek yang tidak diketahui lokasinya, seperti yang diunggah akun X (Twitter) @ferrykoto, Selasa, 6 Februari 2024.

Ahok selanjutnya menjelaskan, Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mau mengajak Prabowo menjadi pendampingnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, menurut dia, lantaran putri Presiden ke-1 RI Sukarno itu sudah memaafkan kesalahan Prabowo. Kemudian, Ahok mengatakan sejumlah kriteria presiden yang layak dipilih.

“Kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat, kita tidak mau pilih orang yang emosional, dan kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja. Ini presiden loh,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Advertising
Advertising

Ahok khawatir bila Gibran yang berhasil memenangkan Pilpres 2024 bersama Prabowo. Pasalnya, putra sulung Presiden Jokowi itu baru menjabat sebagai Wali Kota Solo selama beberapa tahun.

“Tapi presiden, kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti kalau Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?” ujarnya.

Selain menyinggung kemampuan Gibran, Ahok juga menyebut Jokowi tidak bisa kerja.

“Terus ibu kira, Pak Jokowi bisa kerja? Saya lebih tahu, tapi saya enggak enak ngomong depan umum,” kata eks Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) itu, yang pernah menjadi wakil Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta (2012-2014).

Ahok menuturkan, tidak akan melarang ibu tersebut untuk memilih Prabowo dan Gibran.

“Namun tidak fair (adil) kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja, gitu aja dasarnya,” ucapnya.

Ahok sebelumnya juga mengkritik praktik pemberian bantuan sosial (bansos) yang tengah digencarkan pemerintahan Jokowi. Dia menyebut bansos hanya dapat ditemui di era kerajaan.

“Bantuan sosial itu hanya ada di zaman kerajaan, ketika rakyat meminta belas kasihan kepada raja. Raja menentukan siapa yang ingin dikasihani,” ujar Ahok saat pidato dalam Deklarasi Ahokers untuk Ganjar-Mahfud di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Minggu, 4 Februari 2024.

Tak hanya itu, Ahok menilai negara Republik Indonesia didirikan untuk menciptakan keadilan sosial, bukan memberi bantuan sosial. Dia menyinggung konsep itu berasal dari proklamator Indonesia, yaitu Bung Karno.

“Negara ini didirikan jelas oleh proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk mewujudkan bantuan sosial,” kata dia.

Oleh sebab itu, Ahok menyebut dirinya memilih untuk bergabung dengan PDIP untuk memperjuang cita-cita tersebut.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Basuki Hadimuljono ke Tunisia , Budi Karya Menteri PUPR Ad Interim Dampingi Jokowi Resmikan Tol

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

5 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

9 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

11 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

11 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya