Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Khairul anam

Senin, 5 Februari 2024 20:19 WIB

Ketiga Capres dan Cawapres, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (kiri), Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (tengah) dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD (kanan) saling berpegangan tangan usai Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Debat kelima atau terakhir ini mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Bidang Ekonomi The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) Putu Rusta Adijaya mengatakan, pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia. Pernyataan ini menanggapi konteks debat terakhir calon presiden (Capres) perihal pengembangan teknologi informasi Indonesia pada Ahad, 4 Februari 2024. Indonesia mengimpor ponsel sebesar Rp 30 triliun, padahal hanya perlu investasi Rp 0,5 triliun untuk membangun pabriknya.

Menurut Putu Rusta, penting untuk melibatkan banyak pihak, termasuk investor domestik. Mereka juga harus dilibatkan dan diberdayakan untuk membangun pabrik ponsel melalui pemberian insentif, baik insentif pajak dan insentif lainnya.

"Investor juga perlu didorong untuk memberikan transfer teknologi. Di sini kita butuh kemampuan diplomasi dan daya tawar yang lebih baik untuk kepentingan strategis Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis pada Senin, 5 Februari 2024.

Di samping itu, kata Putu, pendekatan kebebasan ekonomi dapat membantu mempercepat akselerasi teknologi informasi di Indonesia. Ia mencontohkan Amerika Serikat dengan Apple dan Korea Selatan yang moncer dengan industri Samsung. Keduanya kini telah menjadi raksasa bisnis dunia.

“Ini tidak lepas dari adanya pendekatan kebebasan ekonomi juga. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat sebagai inventor dengan patennya, dengan ikut didukung fasilitasi dalam penelitian dan pengembangan, serta SDM (sumber daya manusia) dan fasilitas teknis yang memadai, dan lain sebagainya,” tutur Putu.

Advertising
Advertising

Dia menilai, potensi ekonomi digital di Indonesia harus didukung, seperti misalnya melalui tata kelola yang baik. Dia menyebut, Indonesia diprediksi sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2030. Maka dari itu, Indonesia perlu mengembangkan teknologi informasi, baik dalam bentuk kepemilikan ponsel maupun pengetahuan terkait teknologi informasi.

"Harus ada good governance yang baik dari pemerintah dalam mengelola investasi agar ada trickle-down effect dari investasi manufaktur ponsel misalnya, agar masyarakat di daerah manufaktur juga bisa mendapatkan keuntungan."

Putu menekankan, SDM menjadi salah satu unsur penting dalam menarik investasi untuk membangun manufaktur. Seperti halnya manufaktur ponsel. Akan tetapi, kata dia, Indonesia jangan hanya fokus menarik investasi luar negeri untuk menanamkan modal sehingga Indonesia bisa membuat manufaktur ponsel.

"Tetapi juga bagaimana pemerintah bisa meningkatkan SDM Indonesia. Ketika SDM siap dan ada investasi untuk membangun pabrik ponsel, itu lebih baik ketimbang ada yang ingin investasi, tapi SDM kita belum siap,” ujarnya.

Oleh sebab itu, menurut Putu, pemerintah juga perlu mengidentifikasi investor domestik terlebih dahulu. Dengan demikian, bisa dilihat gambaran tindak lanjut yang potensial di sektor ini. Ia menegaskan, tidak harus selalu menunggu masuknya investor asing. Lebih daripada itu, investor dalam negeri juga mesti digaet.

“Justru kita ingin investor dalam negeri juga ikut bergerak. Perusahaan dalam negeri yang sudah bekerja sama dengan perusahaan luar negeri bisa mendapatkan dan menerapkan transfer pengetahuan terkait, dengan optimalisasi dalam pemanfaatan anggarannya, dan lain sebagainya."

ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor: Proses dan Syarat Seseorang Berhak Terima Bansos, Anies Baswedan: Bansos untuk Kebutuhan Penerima, Bukan Pemberi

Berita terkait

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

19 hari lalu

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

Demonstrasi dari masing-masing kubu pasangan capres muncul tiga hari menjelang putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

28 hari lalu

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

Ganjar Pranowo kenakan kemeja motif garis-garis hitam putih vertikal saat Salat Id dan open house, Rabu, 10 April 2024. Seperti saat awal nyapres.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

36 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kembali Singgung Nilai 11 dari 100, Ini Awal Mula Peristiwanya

48 hari lalu

Prabowo Kembali Singgung Nilai 11 dari 100, Ini Awal Mula Peristiwanya

Prabowo kembali menyinggung nilai 11 dari 100 pada pidatonya di acara Buka Bersama PAN. Berikut kilas balik peristiwa nilai 11 dari 100.

Baca Selengkapnya

Presiden AS Joe Biden Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Prabowo

56 hari lalu

Presiden AS Joe Biden Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Prabowo

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengucapkan selamat atas unggulnya calon presiden Prabowo Subianto, beberapa hari menjelang pengumuman hasil akhir pemilu.

Baca Selengkapnya

Beda Cara Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo Sambut Ramadan 1445 Hijriah

58 hari lalu

Beda Cara Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo Sambut Ramadan 1445 Hijriah

Para kandidat presiden peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo punya cara berbeda menyambut kedatangan Ramadan 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Ramai Saksi dari Paslon 01 dan 03 Tolak Teken Rekapitulasi Pilpres 2024, Adakah Konsekuensinya?

10 Maret 2024

Ramai Saksi dari Paslon 01 dan 03 Tolak Teken Rekapitulasi Pilpres 2024, Adakah Konsekuensinya?

Karena ada indikasi penyelenggara mendapat intervensi untuk meloloskan Gibran Rakabuming Raka ke Pilpres 2024 tanpa mengubah PKPU tentang batas usia

Baca Selengkapnya

4 Upaya Menggembosi Hak Angket DPR

10 Maret 2024

4 Upaya Menggembosi Hak Angket DPR

Capres 03 Ganjar Pranowo secara terang-terangan menyebutkan ada upaya penggembosan Hak Angket DPR yang hari-hari ini tengah mengencang.

Baca Selengkapnya

Donald Trump bertemu dengan Elon Musk di Florida, Apa Agendanya?

6 Maret 2024

Donald Trump bertemu dengan Elon Musk di Florida, Apa Agendanya?

Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia, di Florida pada akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Nikki Haley, Pesaing Satu-satunya Donald Trump, Mundur dari Kandidat Capres Republik

6 Maret 2024

Nikki Haley, Pesaing Satu-satunya Donald Trump, Mundur dari Kandidat Capres Republik

Keputusan Nikki Haley akan memastikan Donald Trump memenangkan nominasi capres Partai Republik

Baca Selengkapnya