Empat Komoditas Unggulan Dongkrak Nilai Tukar Petani

Jumat, 2 Februari 2024 07:26 WIB

Ilustrasi Petani. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Januari 2024 mencapai 118,27. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen dibandingkan dengan Desember 2023.

Menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, peningkatan NTP ini dipicu oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani (it) sebesar 0,69 persen, yang melampaui kenaikan indeks harga yang dibayar petani (ib) sebesar 0,26 persen.

"Empat komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan it nasional adalah gabah, jagung tomat dan karet," ujar Amalia, melalui Konferensi Pers BPS yang digelar secara daring, pada Kamis, 1 Februari 2024.

Amalia menjelaskan bahwa peningkatan NTP tertinggi tercatat pada subsektor tanaman pangan, dengan kenaikan sebesar 1,66 persen. Hal ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,92 persen, melebihi kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang hanya sebesar 0,25 persen. Gabah, jagung, dan ketela pohon menjadi komoditas dominan dalam kenaikan it subsektor tanaman pangan.

Namun, di sisi lain, terdapat penurunan NTP terdalam pada sektor hortikultura, turun sebesar 4,47 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 4,14 persen, meskipun indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen.

Advertising
Advertising

"Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan it yakni adalah subsektor cabai rawit dan cabai merah," lanjut Amalia.

Selain itu, nilai tukar usaha petani (NTUP) pada Januari 2024 juga mencatat kenaikan sebesar 0,28 persen dibandingkan dengan bulan Desember. Kenaikan NTUP ini dipicu oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani atau ide sebesar 0,69 persen, melebihi kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang hanya sebesar 0,41 persen.

Komoditas yang paling mempengaruhi kenaikan BPPBM nasional adalah upah pemanenan, upah penanaman, upah membajak, dan upah mencangkul.

Pilihan Editor: Tiba-tiba Muncul Bansos Jokowi Berbentuk BLT Rp 600 Ribu, dari Mana Uangnya?

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

6 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

6 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

7 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

7 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

7 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

10 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

11 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

11 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

11 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

11 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya