Trend Asia Soroti Hilirisasi Nikel Jokowi Masih Bergantung pada PLTU Batu Bara: Memperburuk Kualitas Udara

Senin, 29 Januari 2024 17:57 WIB

Limbah abu hasil pembakaran batu bara PLTU Jeranjang akan digunakan untuk membangun tribun penonton sirkuit MXGP di Selaparang, Lombok, Nusa Tenggara Barat. 13 Juni 2023. (PLN NTB)

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga sipil di bidang transformasi energi, Trend Asia, menyoroti kawasan hilirisasi industri nikel di Indonesia yang diklaim oleh pemerintah Jokowi sebagai bagian dari agenda ekonomi hijau dan solusi dari krisis iklim.

Juru Kampanye Trend Asia Novita Indri mengatakan proyek strategis nasional (PSN) tersebut justru masih bergantung pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sebagai tumpuan energi.

Novita menjelaskan ketergantungan hilirisasi nikel di Indonesia pada PLTU batu bara justru berdampak buruk pada lingkungan. Ia berujar pengeoperasian PLTU batu bara pada kawasan Industri Nikel Harita di Obi dan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park IWIP di Weda terus berlangsung setiap waktu tanpa henti.

"Bersamaan dengan itu, mulut cerobong PLTU terus menyemprot emisi pembakaran ke udara, yang dapat memperburuk kualitas udara serta menimbulkan penyakit bagi manusia, terutama terkena ISPA," ucap Novita dalam keterangan kepada Tempo, Senin, 29 Januari 2024.

Ia memaparkan di PT IWIP kapasitas eksisting PLTU batu bara saat ini sebesar 6.560 MW. Perusahaan juga berencana menambah kapasitas PLTU batu bara sebesar 760 MW sehingga total pengembangan menjadi 7.320 MW.

Advertising
Advertising

Disisi lain, ujar Novita, kasus ISPA pada sekitar kawasan tersebut tercatat naik. Data menunjukkan, tercatat pada 2020 kasus ISPA di Lelilef sebanyak 434 orang sedangkan pada 2022 naik menjadi 1.100 orang.

Sementara itu, kebijakan pemerintah menetapkan hilirisasi nikel sebagai Objek Vital Nasional membuat kawasan itu begitu ketat dijaga aparat TNI-Polri. Novita mengungkapkan penggunaan aparat keamanan negara ini juga menimbulkan konflik. Sebab, tindakan Kepolisian mengatasi para warga yang menolak atas nama Objek Vital Nasional di Halmahera Tengah, Maluku Utara yang dinilai represif.

"Kepolisian terus menerus menggunakan kekuatan berlebihan dalam menghadapi warga penolak," tutur Novita.

Ia menggarisbawahi bahwa tindakan represif yang dilakukan merupakan potret nyata atas pelanggaran hak hak konstitusional warga negara. Seharusnya, kata dia, negara hadir memberikan perlindungan terhadap warga negaranya bukan sebaliknya.

Dengan demikian, Trend Asia berharap program hilirisasi nikel yang saat ini berlangsung di Maluku Utara tidak dilanjutkan oleh presiden terpilih nanti. Pasalnya, proyek ini diyakini akan menambah daftar panjang kerusakan.

Sebaliknya, Trend Asia berharap pemerintah atau presiden terpilih nanti melakukan hilirisasi pada komoditas yang digeluti rakyat. Antara lain hilirisasi berupa cengkeh, kopra, pala, dan rempah lainnya, serta kekayaan laut, seperti ikan.

Dia menilai hal tersebut merupakan solusi yang dapat mendongkrak ekonomi warga lokal, sekaligus menjamin keberlanjutan lingkungan hidup. "Pemerintah juga harus memulihkan wilayah-wilayah krisis, terutama yang disebabkan oleh kebijakan hilirisasi ini," ucap Novita.

Pilihan Editor: BLT Terbaru Jokowi Rp 200 Ribu per Bulan untuk 18,8 Juta Keluarga, Anggaran Tembus Rp 11, 25 Triliun

Berita terkait

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

3 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

5 jam lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

7 jam lalu

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

10 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

12 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

1 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

Cerita pekerja harian di proyek Bendungan Sepaku Semoi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya