Ganjar Janji Beri Subsidi Harga Tiket Pesawat: Daerah Remote Memang Mesti Ada Perlakuan Khusus
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 26 Januari 2024 16:31 WIB
TEMPO.CO, Manggarai - Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo berjanji memberikan subsidi untuk menurunkan harga tiket pesawat yang kini mahal. Utamanya harga tiket yang dimaksud adalah untuk perjalanan dari dan ke bagian timur Indonesia.
"Di daerah remote (terpencil) itu memang mesti ada perlakuan khusus. Maka, perlakuan khusus itu bisa bermacam-macam, ya, termasuk memberikan subsidi angkutan," ujar Ganjar di Stadion Golo Dukal, Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 26 Januari 2024.
Janji tersebut disampaikan Ganjar usai berdiskusi dengan banyak pihak terkait dengan harga tiket pesawat yang mahal. Oleh sebab itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan siap menampung aspirasi bila ada masukan dari masyarakat luas. "Maka, ini yang penting hari ini yang kita pikirkan."
Ganjar sebelumnya juga pernah menyebutkan bahwa pemerintah daerah bisa memberikan insentif. Insentif ini diperlukan agar membuat tiket pesawat lebih murah, sehingga banyak wisatawan ke destinasi pariwisata di bagian timur Indonesia
"Jadi, beberapa daerah yang hari ini ingin mendapatkan tempat atau destinasinya dikunjungi orang, dia membuat event (acara). Beberapa daerah karena belum ada penerbangan yang rutin, belum sehat kembali, mesti diberikan insentif. Apa? Daerahnya memberikan subsidi," kata Ganjar.
Ia lalu mencontohkan insentif untuk penerbangan murah pernah diberikannya saat Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Adapun di situs web perjalanan wisata pukul 16.42 WITA pada hari ini terpantau harga tiket pada hari Ahad mendatang, 28 Januari 2024, rute Jakarta-Jayapura paling rendah Rp 4.264.000 dan paling mahal Rp 5.816.100.
Sedangkan harga tiket penerbangan untuk rute Jakarta-Sorong termurah Rp 2.637.300 dan paling mahal Rp 4.242.200. Tiket pesawat rute Jakarta-Kupang paling rendah Rp 1.732.400 dan termahal Rp 4.158.661.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya menyebutkan harga tiket pesawat mahal lantaran kurangnya jumlah pesawat yang beroperasi. "Pak Menhub (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) mengatakan ada 400 (pesawat), kebutuhannya 700," kata Erick ketika ditemui di Kementerian BUMN, Kamis, 23 November 2023.
Perkara harga tiket pesawat mahal juga pernah disinggung Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Pada bulan Maret lalu, Perry mengeluhkan hal tersebut kala mengunjungi Wakatobi dan Raja Ampat.
Perry menyebutkan lonjakan harga tiket menjadi masalah yang harus diatasi bersama. Dia mewanti-wanti kenaikan harga yang diatur pemerintah atau administered price bisa memicu inflasi—termasuk harga tiket pesawat.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati sebelumnya mengatakan kenaikan harga tiket pesawat bukan masalah sepanjang masih dalam batas koridor tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB).Adita juga mengatakan TBA dan TBB bisa mengalami fluktuasi.
ANTARA | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Promo AirAsia Seluruh Rute Internasional, Harga Tiket Mulai Rp 1