Anies-Muhaimin Ingin Tambah Dana Desa Menjadi Rp 5 Miliar, Walhi: Hati-hati Dikorupsi

Selasa, 23 Januari 2024 15:04 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi mengkritik gagasan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengenai penambahan dana desa jadi Rp 5 miliar. Manajer Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat, Walhi, Ferry Widodo menilai rencana itu justru berpeluang menjadi celah korupsi.

Dalam debat Cawapres pada Ahad, 21 Januari lalu, Muhaimin atau Cak Imin mengatakan berjanji akan menambah dana desa menjadi Rp 5 miliar per desa jika terpilih menjadi wakil presiden bersama calon presiden Anies Baswedan. "Nyatanya fakta di lapangan Rp 1 miliar dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah sejak 2015 sampai hari ini malah menyebabkan angka korupsi di tingkat pedesaan semakin tinggi," ujar Ferry dalam konferensi pes di Jakarta pada Selasa, 23 Januari 2024.

Ferry merujuk pada data yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2023. Tercatat ada sekitar 600 kepala desa yang terseret isu korupsi dana desa. Karena itu, ia ragu penambahan jumlah dana desa dapat menyelesaikan konflik agraria di pedesaan.

Ia menuturkan peningkatan dana desa kerap dikaitkan dengan pemberdayaan dan pembangunan desa. Namun faktanya, tutur Ferry, dana tersebut kerap tak menyentuh desa-desa yang lahannya diambil oleh konsesi-konsesi industri ekstraktif besar.

Dengan demikian, dana desa tidak menjadi bagian dari penyelesaian persoalan agraria atau persoalan tanah yang sudah diambil oleh industri besar. "Ini yang menjadi titik tekan kami, Rp 5 miliar bahkan mau dinaikkan Rp 10 miliar sekalipun, itu bukan bukan jaminan penyelesaian konflik agraria," ujar Ferry.

Advertising
Advertising

Menurutnya, penambahan dana desa Rp 5 miliar juga belum tentu mencukupi kebutuhan untuk pemberdayaan dan pembangunan di tingkat desa. Terlebih untuk penuntaskan kemiskinan dan mengurangi angka petani gurem di desa.

Ferry pun menilai sejauh ini belum ada kandidat yang mampu mendorong penyelesaian konflik dengan skema reforma agreas sejati. Menurutnya, para kandidat belum mempunyai program yang dapat menuntaskan kemiskinan di wilayah pedesaan dan penyelesaian konflik agraria yang bersifat struktural.

Hasil Pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa (14/11), pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Pilihan Editor: Walhi Sebut Pernyataan Gibran Tak Sesuai Fakta: Food Estate Singkong Gagal, Tidak Pernah Panen

Berita terkait

Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

5 jam lalu

Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

Anies mengaku belum ada komunikasi dengan Sudirman Said yang berencana maju dalam Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

5 jam lalu

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

Selasa besok, 21 Mei 2024, Panja Komisi X DPR bakal menggelar Raker dengan sejumlah pihak untuk membahas UKT mahal. Siapa saja yang diundang?

Baca Selengkapnya

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

21 jam lalu

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

Menurut Anies, pembahasan dalam Panja Pembiayaan Pendidikan seharusnya tidak berfokus pada persentase.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

22 jam lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

1 hari lalu

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

Walhi Bali menilai banyak pembangunan infrastruktur yang mendegradasi bahkan menghilangkan subak atau sistem irigasi tradisional khas Bali

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

1 hari lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

1 hari lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Pameran Sungai Citarum di World Water Forum Bali, Pengamat: Pemulihan Berjangka Panjang

2 hari lalu

Kontroversi Pameran Sungai Citarum di World Water Forum Bali, Pengamat: Pemulihan Berjangka Panjang

Walhi Jabar tidak setuju dengan rencana pameran karena kondisi Sungai Citarum masih rusak dan tercemar tinggi.

Baca Selengkapnya

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

2 hari lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya