Smelter Nikel Morowali kembali Terbakar, Peneliti Desak Pemerintah Tanggung Jawab

Sabtu, 20 Januari 2024 10:57 WIB

Dua korban insiden ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang sempat dirawat di RSUD Morowali dirujuk ke Makassar dan Jakarta. Keduanya ialah Enal Affandi Agus yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar dan Larry Van Hanzrianto yang dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Mereka diterbangkan melalui bandara khusus PT IMIP pada Rabu sore, 27 Desember 2023. (Dokumentasi PT IMIP)

TEMPO.CO, Jakarta -Peneliti Indonesia Institute for Sustainable Mining (IISM) Jannus TH Siahaan merespons soal kebakaran berulang tungku smelter nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kebakaran kali ini terjadi di tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) pada Jumat malam, 19 Januari 2024.

"Negara harus ikut bertanggung jawab terhadap segala kejadian yang terjadi di industri pengolahan mineral kita termasuk kejadian smelter yang meledak tersebut," ujar Jannus melalui keterangannya pada Sabtu, 20 Januari 2024.

Dalam menghadapi kejadian ini, menurut Jannus, tak bisa terus menerus menyalahkan investor. Sebab, pemerintah yang mengizinkan mereka untuk beroperasi di Indonesia. Ia pun menekankan bahwa pemerintah juga yang seharusnya bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan tersebut.

Karena itu, ia menilai pemerintah harus melakukan investigasi yang lebih mendalam dan menyeluruh atas kecelakaan yang terus berulang di smelter hasil investasi Cina itu. Investigasi ini, kata dia, perlu merinci apa saja apa yang telah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya karena kejadian ini terjadi beberapa kali dalam waktu yang sangat berdekatan.

Dia juga mendorong pemerintah membentuk tim terpadu lintas kementerian, lembaga dan pemerintah daerah setempat. Tujuannya agar proses investigasi atau penyelidikan ini berlangsung menyeluruh dan komprehensif.

Advertising
Advertising

Menurutnya, tim tersebut juga perlu dibentuk untuk menghindari terjadinya saling lempar tanggung jawab antar instansi lembaga. "Dengan demikian hasilnya dapat diterima atau dapat mewakili masing-masing kepentingan yang terkait dengan tanggung jawab pengawasan tersebut," ucapnya.

Jannus juga berharap pemerintah dan semua kepentingan menjadikan kejadian ini sebagai momentum untuk betul-betul memperbaiki diri dan tata kelola industri pengolahan mineral Indonesia. Perbaikan yang dilakukan bukan hanya dari segi operasional standar keselamatan dari pihak smelter saja, tetapi juga dalam pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah.

"Jadi perbaikan itu harus dilakukan secara menyeluruh baik dari pihak perusahaan dan juga dari pihak pemerintah," ujar Jannus.

Pilihan Editor: Menjelang Debat Cawapres, Ini Janji Anies-Gus Imin Mewujudkan Desa Sejahtera




Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

9 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

17 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

18 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

19 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

23 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

1 hari lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya