Menperin Agung Gumiwang Optimistis Industri Manufaktur di 2024 Bakal Makin Menggeliat
Reporter
Adinda Jasmine Prasetyo
Editor
Grace gandhi
Senin, 15 Januari 2024 18:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menghadapi berbagai tantangan dampak geoekonomi dan geopolitik global, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menggalang upaya untuk meningkatkan kinerja industri manufaktur pada 2024.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasmita menyampaikan bahwa industri manufaktur memegang peran kunci dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
“Alhamdulillah, industri manufaktur bisa dikelola bersama dengan baik, sehingga pertumbuhannya terus meningkat,” Agus Gumiwang menuturkan, dikutip melalui keterangan resmi pada Minggu, 14 Januari 2024.
Pada triwulan III tahun 2023, industri manufaktur mencatat kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, mencapai 16,83 persen, dengan pertumbuhan 5,02 persen. Capaian ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 4,94 persen. Menperin menekankan bahwa industri manufaktur juga menjadi kontributor utama dalam nilai ekspor nasional.
“Pada periode Januari-November, ekspor produk manufaktur masih mendominasi dengan nilai lebih dari US$ 171,23 miliar (sekitar Rp 2,66 triliun),” Agus Gumiwang melanjutkan.
Laporan dari safeguardglobal.com juga menunjukkan prestasi gemilang Indonesia, masuk dalam 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia dan satu-satunya negara ASEAN yang mencapai pencapaian tersebut, dengan kontribusi sebesar 1,4 persen terhadap produk manufaktur global.
Agus Gumiwang optimistis industri manufaktur akan semakin menggeliat di 2024. “Kami memproyeksi untuk pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tahun 2023 sebesar 4,81 persen dan kami tetapkan target tahun 2024 sebesar 5,80 persen,”
Oleh karena itu, berbagai program prioritas pada tahun 2024 akan digencarkan, antara lain program pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, restrukturisasi mesin dan peralatan untuk pelaku industri kecil dan menengah (IKM), serta penumbuhan wirausaha baru dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.
Selanjutnya: Selain itu, peningkatan nilai tambah dan daya saing industri....
<!--more-->
Selain itu, peningkatan nilai tambah dan daya saing industri akan dilaksanakan melalui program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di sektor industri berbasis agro, bahan tambang dan mineral, serta migas dan batubara.
Agus Gumiwang kemudian menegaskan komitmen pemerintah untuk optimalisasi penyerapan anggaran. Pada 2023, pagu anggaran Kementerian Perindustrian mencapai Rp 4,53 triliun, dengan realisasi mencapai Rp 3,16 triliun atau 98,3 persen dari pagu anggaran. Penyerapan anggaran tahun 2023 termasuk Anggaran Belanja Tambahan (ABT) subsidi motor listrik sebesar Rp 1,4 triliun.
Namun, Menperin mengakui bahwa kuota subsidi motor listrik pada tahun 2023 tidak terpenuhi sepenuhnya karena penyaluran subsidi baru dimulai bulan April 2023.
“Penyerapan anggaran kami pada tahun 2023 sebesar Rp3,16 triliun. Tetapi jika tanpa ABT subsidi motor listrik, realisasinya sebesar 98,3 persen atau naik dibanding realisasi tahun 2022 sebesar 98,1 persen,” Agus Gumiwang menuturkan.
Pada 19 September 2023, pemerintah akhirnya menyederhanakan syarat penerima bantuan pembelian kendaraan listrik, yang meningkatkan pembelian sebesar 567 persen.
Kemenperin juga mencatat serapan dari program subsidi motor listrik pada tahun 2023 mencapai 11.532 unit atau senilai Rp 80,7 miliar. Sementara, target yang ditetapkan sebesar 200 ribu unit dengan total anggaran Rp 1,4 triliun.
Menurut Agus Gumiwang, salah satu penyebab rendahnya penyerapan subsidi motor listrik adalah karena kemampuan dari komponen baterai yang diproduksi saat ini. Namun, Agus optimistis bahwa target program subsidi motor listrik pada tahun 2024 akan tercapai. Alokasi anggaran untuk program pembelian motor listrik di 2024, yakni sebanyak 50 ribu unit, dengan total anggaran Rp 350 miliar.
Dalam upaya mendukung program ini, Kemenperin terus berkomunikasi dengan produsen sepeda motor listrik untuk menetapkan standarisasi baterai sebagai kunci keberhasilan program mobil dan motor listrik.
Pilihan Editor: IHSG Awal Pekan Ditutup Melemah di Tengah Berita Positif BPS Surplus Neraca Perdagangan