BUMN di Mata Anies, Prabowo, dan Ganjar
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Jumat, 12 Januari 2024 14:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama Kadin DKI Jakarta menggelar dialog bersama ketiga calon presiden (capres) 2024: Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Pada kesempatan berbeda, ketiganya sempat bicara hal terkait badan usaha milik negara atau BUMN.
Capres nomor urut 1 Anies dan capres nomor urut 3 Ganjar hadir pada Kamis, 11 Januari 2024. Sementara capres nomor urut 2, Prabowo hadir pada hari ini Jumat, 12 Januari 2024. Berikut pernyataan Anies, Prabowo, dan Ganjar terkait BUMN yang dilansir dari Tempo.
Anies soroti praktik pungli
Anies menegaskan tentang praktik pungutan liar alias pungli yang marak terjadi di BUMN. Anies mengungkapkan jika praktik pungli BUMN dikendalikan oleh aktor tertentu, menurutnya hal ini bisa diatasi dengan mengoreksi sistem di dalamnya.
“Satu, adalah koreksi di tingkat sistem. Ada jenis-jenis pungli yang sebenarnya sistemik, yang dikoreksinya di sistem. Kedua, adalah terkait dengan aktor,” kata Anies saat ditemui usai acara Dialog Capres bersama Kadin, Menuju Indonesia Emas 2045, yang digelar di Djakarta Theater, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Anies merinci, jika masalah aktor pungli tidak bisa jika hanya diselesaikan oleh pemerintah. Butuh peran swasta, termasuk pengusaha.
“Yang lebih tau pungli adalah pelaku usaha, di mana terjadinya pungli, kapan terjadinya pungli, berapa besar terjadi pungli,” ujar Anies.
Menurutnya, kolaborasi di dunia usaha lagi-lagi diperlukan untuk melihat celah masalah yang harus dibenahi. Anies optimistis, jika pungli bisa diberantas maka bisa mendukung dunia usaha lebih sehat. Ia mengajak pelaku usaha untuk bersama-sama sadar memberantas pungli.
“Lagi-lagi kolaborasi dengan dunia usaha untuk menunjukkan lubang-lubang yang harus dikoreksi, praktik pungli yang harus diberantas.” ujar Anies.
Prabowo kritik kinerja buruk BUMN
Sementara Prabowo menjawab pertanyaan soal kesempatan yang sama bagi BUMN dan swasta. Prabowo menuturkan, BUMN dan swasta harus sama-sama efektif, transparan, serta kompetitif.
Prabowo mencontohkan, saat ini dirinya sebagai Menteri Pertahanan, tengah membangun kampus dan rumah sakit. Untuk itu, pihak pertama yang dia undang untuk membangun proyek tersebut adalah perusahaan BUMN.
Namun, perusahaan pelat merah yang tidak dia sebut namanya itu memberikan anggaran yang tinggi. Sedangkan pihak swasta menawarkan harga yang lebih murah. Swasta juga menawarkan waktu pengerjaan yang lebih cepat.
"Kadang-kadang BUMN ya, maaf aja, kadang-kadang si pimpinan BUMN mungkin keenakan, mungkin dia dipasang di situ karena ada backing, kira-kira, ada sponsornya. Kita sudah lama di Indonesia boleh kan? Aku bicara apa adanya loh," ujar Prabowo dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta pada Jumat, 12 Januari 2024.
Selanjutnya: Prabowo akhirnya berikan proyek ke perusahaan swasta
<!--more-->
Dengan berbagai pertimbangan, Prabowo pun memberikan proyek tersebut kepada perusahaan swasta. Proyek tersebut pun jadi.
"Anda boleh cek, yang sebentar lagi akan diresmikan oleh Presiden Jokowi," kata Prabowo.
Ia mengklaim, RS militer yang dia bangun itu adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Rumah sakit tersebut memiliki 1.000 tempat tidur, 136 unit perawatan intensif atau ICU, dan 26 lantai. "Kalau tidak salah 1 tahun kurang, 26 lantai (dibangun dalam waktu) 1 tahun," ujar Prabowo.
Prabowo melanjutkan, ia pun mempersilahkan jika kementerian atau lembaga menggandeng BUMN maupun swasta dalam proyeknya. Namun, BUMN harus bekerja yang benar.
Jika direksi BUMN tidak bekerja dengan baik, kata dia, seharusnya tidak hanya diganti. Tapi bisa juga diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Kejaksaan.
"Udah, kita persaingan, competition is good. Silakan kompetisi, efisiensi, transparansi kualitas, silakan," tutur Prabowo.
Ganjar bilang BUMN boleh punya anak perusahan, tapi…
Sementara Ganjar berjanji akan menyeimbangkan peran usaha BUMN dan juga swasta sehingga tak ada lagi kesan penguasaan pasar oleh pihak tertentu. Ganjar menekankan agar BUMN hanya boleh memiliki sebatas anak usaha saja, tidak boleh ada turunannya.
“BUMN kamu boleh punya anak perusahaan, tapi tidak boleh punya cucu, cicit. Bicara monopoli ini kayaknya yang maksudnya BUMN punya anak, cucu, cicit, akhirnya swasta tidak punya peran,” ujar Ganjar dalam acara Dialog Capres bersama Kadin di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2024.
Sebelumnya, Ganjar juga disinggung ihwal antara BUMN dan swasta dalam konteks perilaku usaha. Ia kemudian menegaskan jika perusahaan pelat merah (BUMN) mempunyai peran sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menggapai berbagai proyek, terutama yang membutuhkan insentif pemerintah.
“BUMN itu pionir. Ini seperti stimulan saja. Kalau sudah, kita lepas. Kan sebenarnya negara enggak mencari uang, toh? (Tugas BUMN) memfasilitasi negara itu,” kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar juga menjelaskan bahwa pengerjaan proyek oleh BUMN dan swasta harus dibagi porsinya.
“Dibagi mana yang sudah bisa. Kalau kemudian swasta bisa muncul, jangan-jangan memang BUMN-nya sudah tidak kita perlukan lagi,” tuturnya.
Ganjar juga sempat menyentil perusahaan pelat merah yang belum membayarkan kewajiban utangnya terhadap mitra usaha.
“Hari ini saya kumpulin data, berapa kemudian supplier itu mitra-mitra yang tidak terbayar. Malu dong, kalau kita punya perusahaan pelat merah enggak bayar (kewajiban),” kata Ganjar.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sebagai peserta Pilpres 2024.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
MOH. KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI | ADINDA JASMINE PRASETYO
Pilihan Editor: Banyak BUMN Kolaps di Era Jokowi, Mahfud Md: Marak Korupsi, Harus Diperbaiki