Tolak Penundaan Bansos Usai Pemilu, Bos Bulog: Bisa Kami Pertanggungjawabkan Prosesnya

Kamis, 11 Januari 2024 15:26 WIB

Warga menerima bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) di Gudang Perum Bulog, Jakarta, Senin 11 September 2023. Pemerintah akan mulai menyalurkan bantuan pangan beras tahap kedua mulai pekan depan, Senin 11 September 2023. Penyaluran ini akan dilakukan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan ke depan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi merespons soal usul penundaan pembagian bansos atau bantuan pangan usai Pemilu 2024. Usulan tersebut berkaitan dengan dugaan adanya politisasi dari program bansos tersebut.

Bayu menyatakan tetap menyalurkan bantuan pangan beras mulai Januari ini. "Bagi kami urusannya adalah keluarga penerima ini menerima 100 kilogram beras, dan bisa kita pertanggungjawabkan prosesnya yang lain kita enggak ikut-ikut," kata Bayu saat ditemui di kantor Bulog, Jakarta Selatan, Kamis 11 Januari 2024.

Dia pun memastikan tak akan ada atribut capres-cawapres di kemasan bansos maupun pada setiap proses penyalurannya. Bayu mengatakan bersama mitra perusahaan transporter akan menyalurkan program ini dengan ketat.

"Kami sangat komit ketat melakukan program ini supaya betul-betul ini adalah program negara. Ini punya rakyat," kata dia. "Bagi kami politisasinya itu ya urusan politisi lah. Kami melaksanakan tugasnya."

Bulog, kata dia, hanya sebagai pelaksana dari program pemerintah. Menurutnya, Bulog hanya bertugas menyediakan stok cadangan beras pemerintah dan menyalurkannya. Sehingga setelah penugasan pembagian bantuan pangan beras ini keluar, Bulog pun akan melaksanakannya.

Advertising
Advertising

Ia pun menyerahkan wewenang pengawasan kepada Bawaslu dan Satgas Pangan untuk mengawasi proses penyaluran bansos ini agar terhindar dari politisasi. "Saya kira beliau semua sudah tahu apa yang dilakukan, kami akan melaksanakan saja," ucap dia.

Sebelumnya, Pegiat Pemilu dan Ketua Bawaslu periode 2017-2022 Abhan menanggapi soal dugaan politisasi bantuan sosial atau Bansos dalam ajang Pemilu 2024. Ia menyarankan Bawaslu untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar menunda penyaluran Bansos sampai Pemilu 2024 berakhir.

Hal tersebut mengingat Bansos telah digelontorkan pemerintah pada Desember 2023 lalu. "2024 kan ada bansos lagi, sementara Pemilu ini tinggal 1,5 bulan. Menurut saya, akan lebih baik yang 2024 ini disalurkan setelah Pemilu untuk menghindari potensi penyalahgunaan," ujar Abhan dalam acara di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat pada Minggu, 7 Januari 2024.

Bukan berarti, kata Abhan, pembagian bansos dihentikan melainkan hanya ditunda. Sebab, ia menilai pemberian bansos adalah langkah yang baik dan dibutuhkan masyarakat.

Ide menunda pembagian bansos juga diungkapkan oleh Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengatakan pejabat pemerintah sangat rentan dicurigai saat membagikan bansos. Todung pun menilai kebijakan itu menguntungkan Paslon tertentu.

Pilihan Editor: Terkini: Mahfud MD Komentari BUMN Kolaps, Anies Usung Bansos Plus hingga Prabowo Janjikan Anggaran BRIN

Berita terkait

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

1 hari lalu

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) minta Perum Bulog dan semua pemangku kepentingan di bidang pangan jagung serap hasil panen petani

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

1 hari lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

2 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

2 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

4 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

4 hari lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

4 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

4 hari lalu

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

Fraksi PKS menyebut money politics dalam pemilu harusnya diperangi jangan justru dilegalkan

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

4 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

4 hari lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya