Harga Minyak Mentah Indonesia Terjun, Suku Bunga Tinggi dan Mobil Listrik Biang Kerok

Reporter

Mutia Yuantisya

Editor

Khairul anam

Kamis, 11 Januari 2024 00:16 WIB

Pekerja melakukan pengecekan pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat 19 Agustus 2022. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang telah setahun mengelola Blok Rokan berhasil mencatatkan tingkat produksi rata-rata sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari) bulan berjalan, jauh lebih baik dibandingkan prediksi sebesar 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif serta lebih tinggi daripada angka produksi saat alih kelola sebesar 158,5 ribu BOPD, dan juga berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal atau Put On Production (POP) dari 15-22 hari menjadi 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) dan dari 35-40 hari menjadi 15 hari untuk area operasi Heavy Oil (HO). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Desember 2023 terjun jadi USD75,51 per barel. Angka ini turun USD4,12 per barel dibanding November 2023 yang mencapai USD79,63 per barel. Pemerintah telah menetapkan ICP Desember 2023 melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 17.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Desember 2023 yang terbit pada 2 Januari 2023.

"Penurunan ICP karena penurunan harga minyak mentah utama di pasar global akibat penurunan permintaan minyak global," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam keterangan resmi, Rabu, 10 Januari 2024.

Menurut Agus, turunnya permintaan minyak mentah dunia terjadi karena kondisi ekonomi makro yang melemah. Sejumlah bank sentral seperti Amerika Serikat masih menerapkan suku bunga tinggi, yang membuat modal pembelian minyak ikut meningkat. Selain itu, kata Agus, ada peningkatan standar efisiensi dan kenaikan permintaan mobil listrik yang membuat permintaan minyak berkurang.

Agus mengatakan, penurunan harga minyak dunia juga terjadi karena produksi minyak global tetap meningkat. Stok distillate dan gasoline Amerika Serikat juga naik. Akibatnya hukum permintaan dan penawaran berlaku. Harga jatuh ketika permintaan sedikit sementara penawaran alias produksi meningkat.

Berdasarkan laporan mingguan Asosiasi Energi Internasional (EIA), produksi minyak Amerika Serikat (AS) meningkat pada akhir Desember 2023 dibandingkan akhir November 2023 sebesar 100 ribu barel per hari, menjadi 13.3 juta bph. Adapun untuk stok Distillate dan Gasoline AS juga meningkat. Stok gasoline AS pada November 2023 sebesar 7,9 juta barel menjadi 226,1 juta barel pada Desember 2023, dan stok distillate AS naik 5 juta barel jadi 115,8 juta barel pada Desember 2023.

Advertising
Advertising

Selain itu, menurut Agus, penurunan harga minyak juga gara-gara sentimen negatif pasar yang pesimis akan kepatuhan negara-negara penghasil minyak (OPEC+) untuk melakukan pemotongan produksi. Ada kekhawatiran negara lain akan ikut keluar dari OPEC+ seperti Angola. Hal ini dikhawatirkan akan membuat produksi minyak dunia tak bisa dikendalikan.

Selain ICP, minyak mentah dunia produksi negara juga ikut turun. Dated Brent turun sebesar USD5,27 per barel menjadi USD77,91 per barel. WTI (Nymex) turun jadi USD72,12 per barel. Brent (ICE) turun jadi USD77,32 per barel. Dan Basket OPEC turun jadi USD78,50 per barel.

MUTIA YUANTISYA

Pilihan Editor: Korban Pialang Mengadu ke Ombudsman, Kehilangan Rp 1,8 Miliar dalam Dua Pekan

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

1 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

3 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

3 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

10 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

16 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

16 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

18 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

18 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya