Prabowo Subianto Bawa-bawa Menkeu dalam Debat Capres Ketiga, Soal Apa?

Rabu, 10 Januari 2024 19:35 WIB

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Debat capres ketiga selesai diselenggarakan yang diikuti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, pada Ahad, 7 Januari 2024. Saat sesi tanya-jawab antara capres berlangsung, Ganjar bertanya terkait MEF kepada Prabowo.

Global Militarisation Index kita sumbernya Bonn International Centre for Conflict Studies, turun. Kapabilitas militer kita dari Lowy Institute Asia Power Index, turun. Proporsi anggaran pertahanan kita, sumbernya IISS Military Balance Plus, turun. Saya mau bertanya kepada bapak, termasuk capaian MEF kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen. Mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya?” tanya Ganjar, saat debat capres pada 7 Januari 2024 di Istora Senayan.

Prabowo merespons pertanyaan Ganjar dengan menyinggung Menkeu, Sri Mulyani Indrawati dan pandemi Covid-19.

“Jadi, Pak Ganjar, saya sudah buat rencana, tetapi yang menentukan Menteri Keuangan. Saya memang sudah menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) selama empat tahun, tetapi kami diganggu oleh Covid-19 selama 2 tahun, terjadi refocusing. Jadi banyak yang kami ajukan tidak disetujui Menkeu,” kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo juga mengungkapkan terkait pesawat bekas atau alutsista. Ia juga mengingatkan terkait Soekarno yang ketika menghadapi Irian Barat seluruh menggunakan alat pertahanan bekas. Ia pun menegaskan, data Ganjar keliru. “Jadi banyak data bapak yang mungkin niat baik, tetapi staf bapak keliru,” kata Prabowo.

Advertising
Advertising

Menurut Ganjar, Prabowo sama sekali tidak menjawab pertanyaannya terkait MEF Indonesia yang menurut dari capaian dan sangat mengkhawatirkan. Prabowo juga tidak membantah data yang diberikan Ganjar.

“Saya meragukan pengolahan pertahanan Indonesia karena data ini bapak tidak bisa membantah di sini. Bahkan, saya sudah mempersilakan untuk staf bapak membantu,” ujar Ganjar.

Prabowo menyatakan, data-data tersebut tidak bisa dibahas saat itu juga. Padahal, Ganjar ingin dibuka data-data pertahanan hari itu. Pasalnya, Prabowo tidak mendapatkan banyak waktu untuk menguraikan penjelasan rumit terkait data pertahanan.

“Kalau bicara MEF, itu dari berapa periode yang lalu ya. Kalau kita mau buka-bukaan, Menhan sebelum saya apakah tidak juga berpengaruh. Juga Menkeu yang banyak tidak menyetujui. Jadi mari kita diskusi dengan baik sebagai negarawan dan tidak mencari-cari yang keliru,” ujar Prabowo dalam sesi tanya-jawab dengan Ganjar, seperti dikutip dalam kanal YouTube Tempodotco.

Staf Khusus Menkeu Sri Mulyani, Yustinus Prastowo memberikan tanggapan terkait sindiran Prabowo dalam debat capres tersebut. Ia mengungkapkan, pemerintah perlu memberikan tanggapan dengan segala upaya untuk mengatasi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi Covid-19. “Antara lain melalui kebijakan refocusing anggaran,” kata Prastowo pada Senin, 8 Januari 2024.

Konsekuensinya, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) diprioritaskan untuk menangani dampak pandemi Covid-19. Melalui keputusan sidang kabinet dan ditindaklanjuti dengan berbagai koordinasi, refocusing anggaran pada masa pandemi berlaku untuk semua kementerian dan lembaga (K/L).

Kegiatan dan anggaran yang dilakukan blokir oleh Menkeu ketika refocusing dapat dibuka sesuai prioritas dan kondisi anggaran. Dengan begitu, Prabowo Subianto memiliki peran besar selaku Menhan untuk menentukan prioritas anggaran selama pandemi.

RACHEL FARAHDIBA R | AMELIA RAHIMA SARI | RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Prabowo Singgung Banyak Anggaran Kemenhan Tak Disetujui Menkeu, Ini Kata Stafsus Sri Mulyani

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

4 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

5 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

5 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

5 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

5 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

7 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

8 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

9 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

9 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya