Deretan Pernyataan Prabowo Menjawab Tuduhan Anies soal Kepemilikan Lahan Ratusan Ribu Hektare

Rabu, 10 Januari 2024 19:04 WIB

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bertanya kepada Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, buka suara soal kepemilikan tanah ratusan ribu hektare yang sempat disinggung oleh calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan pada debat capres Ahad malam, 7 Januari 2024. Pernyataan itu disampaikan Prabowo di hadapan para relawannya di Gelanggang Remaja Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024

Di awal pidatonya, Prabowo pada mulanya menyinggung soal penilaian yang diberikan Anies padanya saat debat. Ia mengaku tidak peduli terhadap penilaian tersebut.

"Kemarin saya dapat penilaian dari seorang, ya kalian tahu lah siapa yang memberi penilaian kepada saya, kan. Saya dikasih penilaian berapa itu, 11 dari 100. Jawaban saya, kalau bahasa anak Betawi, 'Kalau dari ente mah emang gue pikirin?'" ucap Prabowo seperti yang dipantau Tempo melalui media sosial YouTube.

Prabowo kemudian menyinggung pernyataan Anies yang mengungkit masalah kepemilikan tanah seluas 340 ribu hektare dengan kata-kata kasar. Dia bahkan mempertanyakan kecerdasan Anies.

"Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini, dia pinter atau goblok, sih?" kata Prabowo.

Advertising
Advertising

Menteri Pertahanan itu menilai Anies tidak paham soal hak guna usaha. Menurut dia, lahan yang ia miliki itu merupakan tanah negara yang digunakannya untuk menggarap proyek food estate. Sehingga ketika negara ingin mengambil lahan tersebut, Prabowo siap menyerahkannya.

"Dia ngerti nggak? Ada HGU, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, iya, kan. Itu tanah negara. Tanah rakyat, tanah bangsa. Daripada dikuasai orang asing, lebih baik Prabowo yang mengelola. Tapi manakala pemerintah memerlukan saya segera menyerahkan," katanya.

Tak hanya itu, Prabowo memandang kepemilikan tanahnya tak perlu dibawa dalam debat capres. Dia mengatakan ucapan itu didasari niat tidak baik dan hanya asal bicara.

"Nggak usah di bawa-bawa debat, lah. Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda," ucapnya.

Selain itu, Prabowo menyatakan data yang disampaikan Anies dalam debat juga keliru. Sebab, Prabowo mengaku luas lahan yang dimilikinya bahkan mencapai 500 ribu hektare.

"Saya sudah menyampaikan, Bapak Presiden, saya sebelum jadi menteri saya pengusaha. Saya menguasai lahan hak guna usaha. Kemarin juga salah-salah melulu itu. Bukan 343 ribu hektare, bukan. Mendekati 500 ribu hektare," ucapnya disambut keriuhan para relawan.

Tak hanya itu saja, Prabowo turut mengungkap fakta lain bahwa ia sudah mengembalikan tanah tersebut ke negara sekitar dua tahun lalu. Oleh karena itu, Prabowo merasa Anies sengaja menyampaikan soal lahan untuk menghasut masyarakat agar membenci dirinya.

"Dia mau ejek, mau menghasut. Dia mau bikin rakyat benci sama saya. Padahal pak Jokowi aja, saya di istana 2,5 tahun yang lalu saya sudah serahkan tanah itu kepada negara," ujar Prabowo

"Saya sampaikan ke bapak presiden, bapak Presiden kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan bangsa Indonesia, pakai, pakai lahan HGU saya. Gunakan. Saya siap. Dan kita sedang menggarap itu," katanya.

Seperti diketahui sebelumya, Anies Baswedan menyinggung lahan yang dikuasai Prabowo Subianto karena merasa miris dengan banyaknya prajurit TNI dan Polri yang tak memiliki rumah dinas. Hal itu disampaikan Anies dalam pemaparannya pada debat capres kedua Ahad lalu.

"Di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas. Menurut Pak Jokowi, ada menteri punya lebih dari 320 hektare tanah di republik ini," kata Anies.

Anies kemudian meralat angka yang dia sebutkan menjadi 340 ribu hektare. "Maaf Pak Prabowo angkanya terlalu kecil. Bukan 320 hektare, tapi 340 ribu hektare. Saya klarifikasi," ucap Anies.

Prabowo kemudian menyatakan data yang dimiliki Anies itu salah. "Itu pun salah. Itu pun salah. Mas Anies, jangan...," ucap Prabowo.


RIZKI DEWI AYU | HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: Prabowo Cawe-cawe soal Tanggul Laut, Ekonom: Jangan Terlalu Melenceng dari Tugas Utama

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

52 menit lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

2 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

2 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

4 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

4 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

4 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

4 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

5 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

6 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya