Bangun LRT Bandung Raya, Jawa Barat Minta Fasilitas Penyiapan Proyek ke Pusat

Selasa, 9 Januari 2024 16:47 WIB

Gubernur Ridwan Kamil naik bus kota sambil memindai aplikasi jaramba.id di Bandung, Jawa Barat, 7 Januari 2022. Aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk mengakses rute-rute transportasi umum antar moda lengkap dengan tarif dari lokasi asal menuju daerah tujuan serta mendukung sistem pembayaran cashless. Juga membantu kurangi ketergantungan masyarakat terhadap pemakaian kendaraan pribadi. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah meminta fasilitas Fasilitas Penyiapan Proyek (PDF) pada Kementerian Keuangan untuk bisa memulai pembangunan proyek transportasi publik LRT Bandung Raya. Fasilitas tersebut diperlukan untuk menyiapkan proyek agar layak menggunakan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

“Sehingga nanti tidak perlu dana dari APBD, tapi dibantu oleh APBN melalui Kementerian Keuangan,” kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Jawa Barat Mohammad Taufiq Budi Santoso di Bandung, Selasa, 9 Januari 2024.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan, untuk persiapan KPBU tersebut membutuhkan sejumlah dokumen. Di antaranya Final Bussiness Case (FBC) dan Feasibitliy Study (FS). Dalam penyiapan dokumen itulah dibutuhkan PDF dari pemerintah pusat.

“Ini yang tidak mudah. Dan perlu tenaga ahli sehingga biayanya cukup besar,” kata dia di Bandung, Selasa, 9 Januari 2024. “Kalau kita menyiapkan anggarannya cukup besar."

Menurut Iendra, tenaga ahli penyunan dokumen nanti direkrut oleh pemerintah pusat. Setelah FBC selesai baru pemerintah daerah akan segera menyiapkan lelang proyek. Iendra mengatakan, FS sesungguhnya sudah pernah disusun namun masih terpisah antara LRT yang dibangun oleh Kota Bandung dan pemerintah provinsi.

Advertising
Advertising

“Terakhir ini kita sepakat dengan Kota Bandung, tadinya dibagi ada bagian Kota Bandung dan provinsi. Sekarang digabung menjadi semua tugasnya provinsi. Ini yang akan dibuat secara menyeluruh, akhirnya dihitung ulang,” kata dia.

Taufiq mengatakan, pembiayaan LRT Bandung Raya dirancang dengan skema KPBU. Campuran antara APBN dan dana swasta.

Pemerintah provinsi mengincar pembiayaan Viability Gap Fund (VGF) atau Dukungan Kelayakan. Dalam VGF, pemerintah pusat berkontribusi sebagian pada biaya konstruksi secara tunai pada proyek KPBU yang sudah layak secara ekonomi namun belum layak secara finansial.

“Ujungnya (memang) ke VGF,” kata dia.

Dukungan VGF tersebut dibutuhkan karena kebutuhan biaya prorek LRT Bandung Raya yang sangat besar. Taufiq mengatakan, LRT Bandung Raya akan dibangun di koridor utara dan selatan. Koridor utara membelah Kota Bandung sementara koridor selatan menghubungkan Leuwipanjang dengan Stasiun Kereta Cepat di Tegalluar.

“Kebutuhannya Rp 20 triliun untuk kedua ruasnya,” kata Taufiq.

AHMAD FIKRI

Pilihan Editor: Prabowo Tak Masalah Rasio Utang 50 Persen dari PDB, Apa Saja Risikonya?

Berita terkait

MRT Jakarta Optimalkan Pembayaran Digital, Cegah Antrean Akibat Gate Sering Error

1 hari lalu

MRT Jakarta Optimalkan Pembayaran Digital, Cegah Antrean Akibat Gate Sering Error

MRT Jakarta mengantongi izin dari Bank Indonesia untuk mengeluarkan uang elektronik, yaitu kartu MRTJ Multi Trip (MTT).

Baca Selengkapnya

Berikut Rute dan Tarif LRT Jabodebek dan MRT Jakarta, Apa Saja Perbedaannya?

4 hari lalu

Berikut Rute dan Tarif LRT Jabodebek dan MRT Jakarta, Apa Saja Perbedaannya?

LRT Jabodebek dan MRT Jakarta kerap disamakan oleh sebagian orang. Padahal, dua transportasi umum ini memiliki perbedaan rute dan tarif.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

9 hari lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

12 hari lalu

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

Penambahan perjalanan bakal membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 336 perjalanan setiap harinya

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

15 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

16 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

19 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

25 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

34 hari lalu

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama libur panjang Lebaran periode 6 hingga 12 April 2024 mencapai 151.871 orang.

Baca Selengkapnya

Cek Jadwal LRT Jakarta dan Jabodebek Saat Libur Lebaran

37 hari lalu

Cek Jadwal LRT Jakarta dan Jabodebek Saat Libur Lebaran

LRT Jabodebek mengalami penyesuaian jadwal khusus untuk libur lebaran, sedangkan LRT Jakarta tetap beroperasi seperti biasa.

Baca Selengkapnya