Mengenal Apa Itu Cut Loss dalam Investasi dan Waktu yang Tepat Melakukannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Jumat, 5 Januari 2024 15:31 WIB

Cut loss adalah istilah yang merujuk pada strategi untuk mengontrol dampak kerugian dalam investasi. Berikut waktu yang tepat untuk melakukannya. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia investasi, istilah cut loss merujuk pada strategi di pasar keuangan di mana seorang investor menjual aset atau saham yang dimilikinya untuk meminimalkan kerugian ketika harga turun di bawah tingkat tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam konteks perdagangan saham, seorang investor atau trader mungkin menetapkan tingkat harga di mana mereka akan menjual saham jika harga jatuh ke titik tersebut. Ini bisa menjadi bagian dari rencana manajemen risiko mereka, memungkinkan mereka untuk mengendalikan kerugian dan mengambil keputusan yang lebih disiplin.

Untuk lebih memahami apa itu cut loss dan waktu yang tepat untuk melakukannya, simak uraiannya di bawah ini.

Cut Loss Adalah

Secara bahasa, cut berarti memotong dan loss berarti kerugian. Dari penjabaran tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa arti cut loss adalah upaya untuk memotong atau meminimalkan kerugian.

Mengutip dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), cut loss merupakan istilah yang digunakan saat investor menjual sahamnya dengan harga lebih rendah daripada harga belinya.

Advertising
Advertising

Banyak yang mengatakan kondisi cut loss merupakan kondisi di mana investor mengalami kerugian, padahal yang lebih tepat, cut loss merupakan salah satu strategi dalam risk management di dunia investasi.

Cut loss dapat membantu investor untuk tidak terjebak dalam kerugian yang terus membesar, karena mereka telah menetapkan batas kerugian yang dapat mereka terima sebelumnya. Dengan menerapkan strategi ini, mereka dapat melindungi portofolio investasi mereka dari kerugian yang terlalu besar.

Apabila saham yang investor miliki secara mendadak mengalami penurunan yang cukup drastis, investor bisa memilih untuk menjual saham tersebut atau istilah yang lebih dikenal adalah cut loss dengan harga saham lebih rendah dari harga belinya.

Jika melihat dari harga sahamnya tentu saja merugi karena Anda akan menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari harga beli. Akan tetapi, dalam hal cut loss sebagai risk management maka pemahaman yang lebih tepat adalah keputusan cut loss ini untuk mengelola risiko pada saham.

Saat saham perusahaan tertentu mengalami penurunan yang drastis dan berpotensi tidak dapat membaik dalam waktu dekat ataupun waktu lama, maka lebih baik investor menjual sahamnya sebelum harganya semakin merosot lagi.

Terdapat beberapa kasus di mana investor yang berusaha menahan saham yang sedang merosot tersebut, yang terjadi justru harga saham semakin merosot hingga modal yang dimiliki habis.

DIbanding harus mengalami krisis finansial tersebut dan mengalami kerugian lebih besar lagi, lebih baik Anda memotong dampak kerugian tersebut sewaktu dampaknya masih sedikit. Itulah pemahaman yang lebih tepat untuk menjelaskan mengenai cut loss.

Waktu Ideal Melakukan Cut Loss

Walaupun harga saham sedang turun, bukan berarti Anda bisa langsung menjualnya begitu saja.

Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan cut loss. Cari tahu kapan waktu ideal untuk melakukan cut loss untuk mengurangi dampak risiko kerugian atas investasi tersebut.

Investor yang memiliki profil risiko baik dan berpengalaman umumnya dapat menanggung kerugian tersebut tepat waktu. Bagaimana dengan investor pemula atau investor yang baru pertama kali menemukan kondisi ini?

Berikut ini cara untuk mengidentifikasi waktu ideal melakukan cut loss, di antaranya sebagai berikut:

  • Harga saham turun secara signifikan dari harga beli.
  • Harga saham yang turun tidak ada tanda atau isyarat akan segera naik lagi.
  • Persentase kerugian melewati batas level support yang ditetapkan masing-masing investor tergantung preferensi masing-masing.
  • Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengoreksi harga saham.
  • Kinerja fundamental perusahaan memburuk sejalan dengan kinerja emiten yang ikut turun. Kinerja fundamental yang dimaksud misalnya saja perusahaan tersebut punya utang semakin besar, pendapatan perusahaan menurun, dan masalah lainnya.
  • Setelah menyadari salah membeli saham. Hal ini bisa terjadi jika Anda membeli saham secara terburu-buru sehingga sulit melakukan riset saham dan perusahaan lebih terperinci.
  • Faktor eksternal seperti isu dalam negeri, krisis, politik, dan faktor eksternal lainnya dalam periode tertentu.

Demikianlah pengertian cut loss untuk menekan potensi kerugian saham lebih besar lagi. Semoga bermanfaat.

HERZANINDYA MAULIANTI

Pilihan Editor: 5 Solusi Gagal Bayar Pinjol yang Perlu Anda Ketahui, Apa Saja?

Berita terkait

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

9 jam lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

1 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

2 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

2 hari lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

2 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

2 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

3 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

3 hari lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

3 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

3 hari lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya